Rabu 07 Apr 2021 15:49 WIB

ZIS dan DSKL 2020 Kota Yogyakarta Capai Rp 5,4 Miliar

Pemkot bersama Baznas berkomitmen melakukan pemberdayaan masyarakat.

Rep: my33/ Red: Yusuf Assidiq
Penyampaian kinerja Baznas Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta.
Foto: Yoga Harfa Pangestu.
Penyampaian kinerja Baznas Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di Kota Yogyakarta pada 2020  secara umum berjalan sangat baik meskipun terkendala pandemi Covid-19. Terdapat beberapa indikator keberhasilan yang menjadi acuan.

Seperti disampaikan Ketua Baznas DIY masa bakti 2015-2020, Syamsul Azhari, keseluruhan ZIS DSKL yang terkumpul sejumlah Rp 5.458.600.043. Jumlah itu sedikit mengalami penurunan dibanding 2019 yang mencapai Rp 5,9 miliar.

Polresta Yogyakarta menduduki urutan pertama dengan jumlah pungutan Rp 423.333.178. Urutan kedua Dinas Kesehatan jumlah pungutan Rp 356.290.966, dan urutan ketiga  Kemenag Kota Yogyakarta Rp 315.933.500. "Adapun ZIS DSKL individu masyarakat terkumpul sejumlah Rp 995.200.792, mengalami kenaikan dibanding 2019,” ujarnya.

Hal itu ia katakan dalam kegiatan Laporan Pengelolaan ZIS dan DSKL yang berlangsung di Balai Kota Yogyakarta. Pada kesempatan sama, sekaligus disampaikan pula terkait pelantikan pimpinan Baznas Kota Yogyakarta periode 2021-2026 juga program kerja ke depan.

 

Syamsul melanjutkan, ZIS DSKL kemudian ditashrufkan untuk lima program. Di antaranya Yogya Taqwa Rp 1,9 miliar (tertinggi), Yogya Peduli Rp 1,3 miliar, Yogya Cerdas Rp 1,2 miliar, Yogya Sejahtera Rp 344,1 juta, dan Yogya Sehat Rp 35,7 juta.

Pentasharufan dilakukan untuk mendukung program pemerintah melalui program Yogya Taqwa dan program yang lain,  juga mendukung program Pemkot Yogyakarta khususnya untuk penanganan wabah Covid-19, dengan dana yang ditasharufkan lebih dari Rp 1,9 miliar.

Pengelolaan ZIS DSKL 2020, papar dia, juga telah melalui proses audit keuangan oleh KAP dan memperoleh opini wajar/WTP (WTP ke-10 sejak tahun 2011). Hasil audit pun sudah dipublikasikan di media massa pada Senin 29 Maret 2021.

Selain itu, Kemenag RI bersama PUSKAS Baznas RI 2020 pun melakukan pengukuran indek kepatuhan syariah dan indeks transparansi. Indeks transparansi manajemen peringkat I tingakt DIY dan peringkat II tingakat nasional nilai 0,92. Indeks transparansi keuangan peringkat I tingkat DIY dan peringkat IV tingkat nasional nilai0,88.

Ia lantas menyampaikan terkait Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Baznas di 2021 menargetkan penerimaan ZIS DSKL sejumlah Rp 7,3 miliar. Target ini coba diwujudkan melalui beberapa program yang telah disiapkan.

Di antaranya program jelang Ramadhan. Pertama, [engadaan paket logistik bahan takjil dan sahur bagi warga kurang mampu, (pasukan kuning, program sosial Polresta, program sosial Dinkes, penjaga masjid, penjaga kantor/KUA/sekolah/madrasah, penggali makam, kaum rois/roisah, dan lainnya) sejumlah 2.000 per paket Rp 200 ribu.

"Insya Allah dibagikan pada 9 April 2021. Kedua, bersih-bersih masjid/mushala, perbaikan sound system, semprot disinfekatan masjid/mushala/pesantren. Ketiga, cetak jadwal imsakiyah dan sebagainya,” ungkap dia.

Adapun program unggulan berbasis wilayah di  2021 yakni program Kampung Sejahtera Sudagaran, meliputi program ekonomi dengan sasaran pokok alih fungsi 12 peternak babi. Sejak pertengahan Februari 2021, sebanyak 12 peternak babi telah mengosongkan kandang dan siap pindah profesi sebagai pembuat tahu, toko kelontong, dan lainnya.

Kegiatan itu telah diluncurkan Wali Kota Yogyakarta pada 8 Maret 2021 lalu. Kemudian, program  penguatan iman dan takwa warga Kampung Sudagaran yang akan dilaksanakan oleh Penyuluh Agama Kemantren Tegalrejo.

"Program Kampung Sudagaran Sejahtera di Kelurahan Tegalrejo akan kita jadikan pilot project Zakat Wakaf Community Developmant (ZWCD) di Kota Yogyakarta, menindaklanjuti amanah Wakil Wali Kota Yogyakarta dan ZWCD yang telah dilaunching Menteri Agama RI pada akhir 2019 bersamaan launching Pusaka Sakinah," katanya.

ZWCD juga diharapkan menjadi program unggulan Baznas Kota Yogyakarta. "Kita harapkan dukungan pemerintah kota dan Kemenag Kota Yogyakarta, DMI, serta BWI agar program ZWCD Kampung Sejahtera Sudagaran berhasil sukses dan menjadi contoh pengembangan wilayah yang lain,” imbuhnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menuturkan pemkot bersama Baznas berkomitmen melakukan pemberdayaan masyarakat guna pengentasan kemiskinan. “Baznas juga telah melakukan kerja sama dengan pemkot dalam hal pengalokasian dana. Hal ini juga bagian dari komitmen Baznas dalam pemberdayaan masyarakat guna pengentasan kemiskinan di Kota Yogyakarta khususnya,” ujar Heroe Poerwadi.

Pada kesempatan itu juga dilaporkan, pimpinan Baznas Kota Yogyakarta periode 2021-2026 telah dilantik oleh Wali Kota Yogyakarta pada 16 Februari 2021 berdasarkan Keputusan Wali Kota Yogyakarta Nomor 150 Tahun 2020.  Pengurus terdiri dari lima orang pimpinan (ketua dan empat wakil ketua), lima pelaksana, serta satu orang sebagai petugas pramuladi dan caraka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement