Jumat 18 Jun 2021 00:30 WIB

Pemkab Batang Perketat Penggunaan Air Bawah Tanah

Penggunaan air berlebihan dapat merusak lingkungan dan merugikan warga.

Air bersih (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah memperketat penggunaan air bawah tanah secara berlebihan. Penggunaan air berlebihan dapat merusak lingkungan dan merugikan warga yang berada di sekitar lokasi ini.

Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan pemkab sudah memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD)untuk melakukan pengawasan dan memperketat penggunaan air bawah tanah."Penggunaan air bawah tanah itu pada dasarnya merusak ekosistem air yang berada di bawah tanah yang sesungguhnya bisa untuk memberikan aliran irigasi atau sumur milik warga biar tetap mengalir. Oleh karena, hal itu harus dipantau dan diperketat pengawasannya," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan keberadaan sumur air bawah tanah berskala besar dan penggunaannya secara berlebihan, juga dapat berimbas pada menurunnya kapasitas air sumur milik masyarakat. "Hal itu akan merugikan warga yang berada di sekitar lokasi sumur air bawah tanah," katanya pula.

Suyono mengatakan untuk mengatasi permasalahan itu, pemkab akan mengkaji peraturan daerah mengenai larangan penggunaan air bawah tanah agar hal itu tidak merusak ekosistem bawah tanah. Menurutnya, registrasi ulang keberadaan sumur air bawah tanah perlu dilakukan.

 

Dia menambahkan pemkab telah memerintahkan pada organisasi perangkat daerah (OPD) tidak mengeluarkan izin penambahan atau pembuatan sumur itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement