Senin 01 Aug 2022 14:54 WIB

Gunung Merapi 415 Kali Gempa Guguran Pekan Ini

Pekan ini di kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Lava mengalir dari kawah Gunung Merapi terlihat dari desa Pakembinangun di Sleman, Jawa Tengah, Kamis, 10 Maret 2022. Gunung Merapi Indonesia memuntahkan awan panas dalam letusan semalam Kamis yang memaksa sekitar 250 warga mengungsi ke tempat penampungan sementara. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Foto: AP/Ranto Kresek
Lava mengalir dari kawah Gunung Merapi terlihat dari desa Pakembinangun di Sleman, Jawa Tengah, Kamis, 10 Maret 2022. Gunung Merapi Indonesia memuntahkan awan panas dalam letusan semalam Kamis yang memaksa sekitar 250 warga mengungsi ke tempat penampungan sementara. Tidak ada korban yang dilaporkan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi pekan ini. Pada periode pengamatan 22-28 Juli 2022, teramati guguran lava pijar 47 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.

Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari. Sedangkan siang sampai sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis-tebal, tekanan lemah dan tinggi 50 meter teramati dari Pos PGM Babadan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan, pekan ini di kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah. Volume kubah terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik.

Sedangkan, untuk kubah tengah sebesar 2.796.000 meter kubik. Untuk kegempaan, Agus menerangkan, intensitas kegempaan pada pekan ini masih cukup tinggi. Terdiri dari satu kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa fase banyak.

"415 kali gempa guguran, 21 kali gempa hembusan dan empat kali gempa tektonik," kata Agus.

Deformasi yang dipantau memakai EDM dan GPS pekan ini tidak menunjukkan perubahan signifikan. Terjadi hujan di Pos PGM dengan intensitas curah hujan sebesar 0,11 milimeter per jam maksimal 60 menit di Pos Kaliurang pada 22 dan 23 Juli 2022.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Karenanya, BPPTKG menyimpulkan status aktivitas masih dalam tingkat siaga. Potensi bahaya Gunung Merapi berupa guguran lava pijar dan awan panas.

Sektor selatan-barat daya Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer. Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer. Untuk sektor tenggara meliputi Sungai Woro tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.

"Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," ujar Agus.

Untuk itu, Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten diminta melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi yang terjadi. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement