REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan ditemukannya klaster Covid-19 yang berasal dari salah satu pondok pesantren di Surabaya. Meski demikian, ia enggan mengungkapkan secara jelas informasi terkait pesantren yang dimaksud. Ia hanya mengungkapkan, ada 14 santri yang telah dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan di RSLI Surabaya.
"Yang 14 orang tersebut semuanya lak-laki dengan nilai CT Value di bawah 25," kata Nalendra di Surabaya, Kamis (10/6).
Nalendra mengungkapkan, pengungkapan kasus Covid-19 Klaster Pondok di wilayah Surabaya itu terbongkar saat adanya dua santri yang terjaring penyekatan di Jembatan Suramadu. Berdasarkan hasil tes, kedua santri tersebut dinyatakan positif Covid-19.
"Jadi ini didapatkan dari pengembangan 2 orang santri yang ter-tracing pada penyekatan Suramadu. Setelah terkonfirmasi posisitif, maka dilakukan pengembangan," ujar Nalendra.
Setelah dilakukan tes PCR terhadap komponen pondok pesantren, didapati 14 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Dilakukan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok dengan mendpatkan hasil 14 orang dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya dikirim ke RSLI. Supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," kata Nalendra.