REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Olahraga merupakan salah satu kegiatan fisik yang digemari masyarakat untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Peran teknologi sangat mempengaruhi dalam proses perkembangan kegiatan dalam semua bidang, termasuk dunia olahraga.
Olahraga dapat dipadukan dengan wisata yang dapat menarik minat masyarakat untuk dapat melaksanakan, mendapatkan dan membeli sesuatu. Minat dari wisatawan yang tinggi tanpa fasilitas yang memadai akan menurunkan daya tarik dalam berwisata.
Olahraga miliki peluang untuk digabungkan teknologi salah satunya sport tourism. Dari sini, sekelompok mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat e-commerce.
Yang mana, memudahkan wisatawan untuk mengetahui informasi tempat-tempat wisata olahraga. Mulai fasilitas ke tempat wisata olahraga, rencana ke tempat wisata, pemesanan tiket, promosi wisata, EO dan keselamatan saat ada di tempat wisata.
Ada Miya Kurniawati, Muchamad Rizky Fajrin, Frizki Rifai Faszha, Amands Prawesti Nurmana dan Adimas Satrio Wibowo. Miya mengatakan, sport tourism merupakan jenis perjalanan untuk menyaksikan satu pesta olahraga di tempat atau negara tertentu.
"Seperti olimpiade, pertandingan tinju atau sepak bola, atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri," kata Miya, Ahad (14/11).
Maka itu, mereka mengembangkan Sport Tourism Tech atau Sportotech.id. Rizky menerangkan, ini merupakan aplikasi yang menyajikan data-data tempat wisata yang dibalut olahraga rekreasi, dan aplikasi ini menyediakan jasa pembangunan wisata.
"Khususnya, pembangunan bidang olahraga rekreasi. Dalam aplikasi, ini terdapat data-data trainer atau pemandu yang nanti bisa disewa untuk memandu perjalanan wisata untuk pengunjung," ujar Rizky.
Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendara menuturkan, DIY memiliki banyak agenda yang berpotensi. Seperti turnamen golf di Cangkringan, turnamen dayung di Kulonprogo, sepatu roda marathon dan jalur wisata sepeda menelusuri kota lawas.
Maka itu, perlu pemasaran terpadu dengan pendekatan untuk menciptakan pemasaran dan promosi pariwisata DIY yang dilakukan secara kesatuan dan terarah. Sebab, strategi pemasaran terpadu menjamin komunikasi yang konsisten kepada wisatawan. "Sehingga, terbentuk brand awareness," kata Bendara.
Pengamat pariwisata, Dr Vitria Ariani menambahkan, pariwisata olahraga mengambil pangsa 25 persen dari pasar pariwisata secara keseluruhan. Kenaikan benefitnya signifikan dari USD 1,41 triliun pada 2016 menjadi USD 5,72 triliun pada 2021.
"Pariwisata olahraga terkenal seperti Sail Sabang, Borobudur Marathon dan Tour de Singkarak. Untuk itu, diperlukan kemitraan, inovasi dan pengalaman penonton dari agenda tersebut," ujar Vitria.
Dengan dikembangkannya e-commerce sportotech.id ini, diharapkan dapat menjadi salah satu media pengenalan masyarakat mengenai sport tourism. Serta, menjadi media pemasaran tempat-tempat wisata, khususnya dalam bidang sport tourism.