REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Seorang warga Jalan Brawijaya, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, berinisial IHS berusia 49 tahun tewas terserempet Kereta Api Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang, Senin (17/1) kurang lebih pada pukul 12.45 WIB.
Wakapolsek Blimbing AKP Suparno mengatakan bahwa IHS saat itu tengah berjalan kaki dan hendak menyeberang rel usai dari sebuah warung yang ada di kawasan Jalan Asahan, namun tidak memperhatikan ada kereta api yang melintas. "Pejalan kaki dari arah timur, hendak menyeberang rel kereta api ke arah barat. Diduga, korban tidak memperhatikan kereta api melintas dari utara, sehingga tersambar kereta," ungkapnya.
Suparno menjelaskan, diduga korban sedang melamun pada saat hendak menyeberangi rel kereta api, bunyi bel kereta api tidak terdengar oleh korban. Korban terserempet dan terpental hingga sejauh sepuluh meter. Ia menambahkan, akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala dan langsung meninggal di lokasi kejadian.
Jenazah korban dievakuasi dan dibawa menuju Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang. "Jenazah telah dibawa ke RSSA Malang untuk menjalani visum," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian Siti Aminah (46) mengatakan bahwa korban meninggal dunia tersebut baru saja beristirahat di warung miliknya. Rencananya, usai beristirahat korban akan melanjutkan pekerjaannya dari Lapas Lowokwaru ke PN Malang.
"Korban baru saja minum di warung. Setelah membayar, korban berkata akan ke PN Malang untuk membawa salah satu tahanan lapas untuk mengikuti sidang," katanya.
Warung milik Siti tersebut terletak di depan Lapas Kelas I Malang dan berada di dekat jalur kereta api. Usai korban meninggalkan warung tersebut, tidak lama berselang ia mendengar salah seorang tetangga yang berteriak minta tolong.
"Tetangga saya berteriak, tolong bapaknya terserempet kereta api. Saya kira suami saya yang terserempet kereta. Ternyata, korban yang terserempet kereta api itu," katanya.