Ahad 30 Jan 2022 23:32 WIB

PAM Jaya Hitung Mundur Alih Kelola Air Ibu Kota

PAM Jaya sepenuhnya akan mengelola sistem air minum di Ibu Kota per 1 Februari 2023.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menunjukan kondisi air ledeng dari PT Palyja di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1/2022). PAM Jaya sepenuhnya akan mengelola sistem air minum di Ibu Kota per 1 Februari 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menunjukan kondisi air ledeng dari PT Palyja di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1/2022). PAM Jaya sepenuhnya akan mengelola sistem air minum di Ibu Kota per 1 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya segera menghitung mundur menjelang berakhirnya kerja sama antara PAM Jaya dengan kedua mitra swastanya, PT Aetra dan PT Palyja.

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (30/1/2022), menjelaskan, kontrak kerja dengan dua mitra perusahaan itu akan berakhir pada Januari 2023 mendatang. Hal itu sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerja sama yang ditanda tangan pada 6 Juni 1997 silam.

Baca Juga

Dengan berakhirnya kontrak kerja itu, PAM Jaya sepenuhnya akan mengelola sistem air minum di Ibu Kota per 1 Februari 2023. "Kami ingin publik mengetahui bahwa PAM Jaya pada 1 Februari 2023 akan mengelola langsung pengelolaan air di Jakarta. Kami akan melakukan soft launching atau countdown menjelang masa kontrak itu berakhir," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan,  PAM Jaya bersiap melakukan pengambilalihan konsesi yang sudah berjalan selama 25 tahun tersebut. Tidak seperti sebelumnya yang menjadi pengawas terhadap kedua mitra, PAM Jaya nantinya memegang kendali penuh atas seluruh investasi pengelolaan air minum, operasional, SDM dan aset-aset seperti Instalasi Pengolahan Air.

"Setahun ke depan eskalasinya akan naik karena mitra selama lima tahun terakhir minim investasi, jadi kami langsung mendapat penugasan dari Pemprov," ujar dia.

Syahrul menambahkan, pengelolaan penuh air bersih oleh PAM Jaya memiliki satu tujuan besar, yakni mencegah penurunan muka tanah di Jakarta. Pemprov DKI menilai ekstraksi air tanah di Jakarta sudah berlebihan, sehingga layanan pipanisasi air bersih menjadi solusi untuk mencegah penurunan tanah kian signifikan.

Adapun dalam transisi ini, PAM Jaya akan merekrut konsultan untuk pendampingan terkait peralihan seluruh aset dari Aetra dan Palyja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement