Kamis 03 Feb 2022 11:44 WIB

Ditemukan Klaster Sekolah, Banyumas Kembali Berlakukan PTM 50 persen

Untuk tingkat PAUD belum ditemukan klaster positif Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kabupaten Banyumas kembali memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebesar 50 persen karena siswa di beberapa sekolah ditemukan terpapar Covid-19. Sebelumnya Banyumas telah memberlakukan PTM 100 persen sejak 3 Januari 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati menjelaskan, salah satu sekolah yang ditemukan hasil tes swab positif yaitu SDN 1 Sidabowa. Ada tiga anak terpapar Covid-19, yang tertular dari orang tuanya.

"Dari hasil ini sekolah dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama dua minggu," ujar Irawati, Kamis (3/2).

Untuk tingkat SMP, di SMP Bruderan Purwokerto ditemukan tiga orang yang positif setelah dites antigen. Namun setelah dilakukan PCR hanya satu yang positif. Selanjutnya untuk SMP Negeri 2 Kalibagor terdapat satu anak positif karena tertular dari orang tuanya yang bekerja di sebuah PT yang sempat ada klaster sebelumnya.

Selain akibat kasus Covid-19, terdapat beberapa sekolah yang dialihkan pembelajarannya menjadi PJJ karena hal lainnya. SD UMP Dukuhwaluh menjadi PJJ karena ditemukan sebelumnya telah melakukan PTM hingga sore hari. Sedangkan di SDN 1 Kalibagor ada satu guru yang tak mau divaksin. Sementara untuk tingkat PAUD belum ditemukan klaster positif Covid-19.

"Dari sebanyak 1.121 lembaga PAUD belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya.

Dengan ditemukannya beberapa sekolah yang terkonfirmasi Covid-19, Dinas Pendidikan kemudian melakukan evaluasi dan menyepakati bahwa PTM kembali diberlakukan seperti sebelumnya, yakni 50 persen.

"Jadi nantinya peserta didik per tingkat dibagi berangkat bergantian,” kata Irawati.

PTM 50 persen ini berlaku bagi sekolah tingkat SD dan SMP, sedangkan untuk tingkat PAUD dari 1121 lembaga di Banyumas semuanya dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kebijakan ini akan dievaluasi kembali saat kasus Covid-19 kembali membaik.

Sementara untuk tingkat SMA, beberapa sekolah yang kembali memberlakukan PJJ adalah SMA Al Irsyad, SMAN 1 Jatilawang dan SMAN 1 Purwokerto akibat ditemukan kasus Covid-19.

"SMA Negeri 1 Purwokerto juga dilakukan PJJ karena ada satu anak yang satu kos dengan siswa Al Irsyad. Setelah dites ternyata positif juga," ujar Kepala Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Agus Triyanto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement