Senin 03 Oct 2022 16:19 WIB

Wayang Jogja Night Jadi Puncak HUT ke-266 Kota Yogyakarta

Tahun ini, WJNC digelar secara langsung di kawasan Tugu Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati (kanan) saat menjelaskan rencana kegiatan Wayang Jogja Night Carnival di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022).
Foto: Silvy Dian Setiawan
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati (kanan) saat menjelaskan rencana kegiatan Wayang Jogja Night Carnival di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perayaan HUT ke-266 Kota Yogyakarta diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan. Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang dilaksanakan pada 2022 ini menjadi acara puncak HUT ke-266 Kota Yogyakarta dan merupakan WJNC ketujuh yang dilaksanakan.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati mengatakan, WJNC akan digelar pada 7 Oktober pada pukul 18.30 WIB. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini penyelenggaraan WJNC akan digelar secara langsung di kawasan Tugu Yogyakarta.

"Sekarang karena proses transisi dari pandemi ke endemi dan kota Yogya sudah level 1, jadi banyak event yang diselenggarakan offline. Kemarin digelar secara hybrid," kata Andrini di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022).

Andrini menyebut, WJNC mengusung konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan menampilkan pewayangan. Dalam perkembangannya, konsep WJNC berubah menjadi street art dengan tetap mengusung unsur utama yakni Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan malam hari.

"WJNC #7 pada 2022 ini memiliki rute 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman-Tugu Yogyakarta-Jalan Margo Utomo," jelasnya.

Sebagai puncak peringatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta, WJNC mengusung tema 'Lokananta Arjuna Anugraha'. Ia menjelaskan, lokananta merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya yakni istana dewa-dewa di kahyangan.

Tema tersebut diambil sebagai wujud syukur bersama warga Kota Yogyakarta yang berhasil melewati masa pandemi Covid-19. Selain itu, katanya, juga sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan pernikahan Arjuna dengan Sembadra," tambahnya.

Andrini menyebut, WJNC menyuguhkan penampilan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting. Para penampil dalam event ini sendiri berasal dari kelompok penampil di 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta.

"Peserta karnaval dari 14 kecamatan mengusung berbagai penokohan wayang yang berbeda," ujar Andrini.

Saat ini, kesiapan dari berbagai penampil sudah mencapai 80-90 persen. Melalui WJNC yang tahun ini digelar secara langsung, diharapkan dapat menjadi wadah bagi seniman lokal Kota Yogyakarta untuk berkreasi dan berekspresi.

Terlebih, WJNC sendiri sudah masuk dalam calender of event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dinamakan Kharisma Event Nusantara (KEN). WJNC sendiri masuk sebagai event reguler terfavorit sejak 2021 lalu.

"Diharapkan dapat menjadi wadah seniman-seniman untuk berekspresi pada acara berskala nasional dan menghidupkan ekonomi di sekitar kawasan Tugu Yogyakarta," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement