Kamis 05 Jan 2023 23:23 WIB

Rumah Mewah Tanpa Air dan Listrik, Wali Kota Sebut Sudah Ada Bantuan

Bantuan dan layanan diberikan sejak 2019 silam mencakup berbagai aspek.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Warga melihat kondisi rumah mewah terbengkalai yang sudah dibersihkan di Jalan Paron, Cakung Jakarta, Kamis (5/1/2023). Rumah mewah terbengkalai tersebut dihuni oleh Tiko dan ibunya Eny yang mengalami depresi tanpa listrik dan air bersih selama bertahun-tahun, yang diduga karena ditinggal oleh suaminya dan faktor ekonomi. Kini rumah mewah dua lantai tersebut telah dibersihkan oleh Petugas Damkar, PPSU dan kelompok relawan dan Eny sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit untuk menjalani perawatan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melihat kondisi rumah mewah terbengkalai yang sudah dibersihkan di Jalan Paron, Cakung Jakarta, Kamis (5/1/2023). Rumah mewah terbengkalai tersebut dihuni oleh Tiko dan ibunya Eny yang mengalami depresi tanpa listrik dan air bersih selama bertahun-tahun, yang diduga karena ditinggal oleh suaminya dan faktor ekonomi. Kini rumah mewah dua lantai tersebut telah dibersihkan oleh Petugas Damkar, PPSU dan kelompok relawan dan Eny sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit untuk menjalani perawatan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M Anwar, mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan kepada Eny Sukaesi, warga diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di rumah elite terbengkalai di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Menurutnya, bantuan dan layanan diberikan sejak 2019 mencakup berbagai aspek.

“Dari 2019, kami (pemerintah kota) sudah memberikan pelayanan kepada beliau. Sudah diperhatikan kesehatannya, sosialnya, makanya pada hari ini disurvei ke sana, kita bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” ujar Anwar kepada awak media, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Ia memastikan, ke depan untuk memberi bantuan sosial maupun kesehatan secara maksimal. Menyoal bantuan yang telah lalu, dimulai sejak 2019 dengan mengunjungi rumah Eny untuk pembuatan KTP elektronik. Setahun berselang, dibantukan membuat BPJS Kesehatan dan didaftarkan ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 2020 dan telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial pada bulan Februari tahun 2022.

 

Selain itu Tahun 2021, Eny menerima ATM Bantuan Sosial Tunai (BST) dan tahun 2023 ini masuk kedalam calon penerima program Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) Lansia.

Khusus anaknya, kata dia, Tiko, akan diberdayakan untuk bekerja sebagai petugas keamanan di lingkungan rumahnya. Bahkan, Camat Cakung, Fajar Eko Satrio, mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan RT/RW setempat terkait Tiko, untuk difasilitasi melanjutkan Pendidikan ke program Kejar Paket C.

Saat ini, Eny, menjalani perawatan di RSKD Duren Sawit untuk pengobatan hingga sembuh. Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, dr. Nikensari Koesrindartia, mengatakan, saat ini Eny masih dalam perawatan dan assement dari dokter jiwa yang sedang menangani.

“Ibu Eny dilayani dengan baik dikonsulkan dengan dokter ahli jiwa. Saat ini Ibu Eny masih dalam penanganan medis dan dalam pendampingan oleh dokter psikiater. Perawatan di RSKD Duren Sawit sejak tanggal 30 Desember 2022 hingga hari ini. Kondisi terakhir beliau sudah lebih baik meski demikian masih perlu pendampingan agar Ibu Eny dapat lebih terkontrol lagi,” ujar dr Niken

Dia mengatakan, Tiko, anak ibu Eny, juga akan diberikan pendampingan dan pemeriksaan kesehatan di RSKD Duren Sawit. “Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Cakung untuk mengatur waktunya,” katanya.

Lebih jauh, Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, Purwono, menawarkan untuk merawat Eny di Panti Werdha milik Pemprov DKI di Cipayung, apabila keluarga mengizinkan. “Kami siapkan semua. Gratis. Anaknya boleh datang berkunjung setiap hari. Gak ada masalah,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement