REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menyusul adanya ribuan hektare lahan pertanian (sawah) yang mengalami puso akibat terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, mengupayakan langkah-langkah guna membantu para petani.
Melalui Dinas Pertanian dan Pangan, pemkab telah mengajukan sejumlah bantuan maupun beberapa kemudahan dalam rangka mendukung para petani terdampak melaksanakan penanaman berikutnya.
Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Dewi Masitoh mengatakan, dinasnya telah mengajukan permohonan bantuan benih kepada Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami telah mengajukan bantuan benih akibat dampak perubahan iklim (DPI) untuk lahan seluas 3.401 hektare kepada Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan," jelasnya, saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023) pagi.
Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, lanjut Dewi, juga memfasilitasi peminjaman alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti pompa air dan traktor kepada para petani terdampak dalam menyiapkan kembali lahan tanamnya.
Selain itu juga memfasilitasi para petani dengan merekomendasikan akses bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, bagi kebutuhan alsintan, pompa air serta traktor. "Sehingga para petani dapat melakukan percepatan tanam setelah terdampak banjir," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, banjir akibat cuaca ekstrim di wilayah Kudus, telah mengakibatkan 3.700 hektare lahan pertanian di sejumlah kecamatan terendam .
Dari jumlah lahan pertanian terdampak banjir ini, sebanyak 3.489 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen karena tanaman padi mengalami kerusakan.
Masing-masing tersebar di wilayah Kecamatan Mejobo, Jati, Kaliwungu, Jekulo, serta Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.