Rabu 01 Feb 2023 15:41 WIB

Pemkot Semarang Tunda Mobil Dinas Demi Tuntaskan Penanganan Banjir

Anggaram digunakan untuk pembelian alat-alat penanganan darurat banjir.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjawab pertanyaan wartawan, di Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2/2023)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjawab pertanyaan wartawan, di Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Demi menuntaskan persoalan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memilih menunda pembelian mobil untuk operasional dinas. Pasalnya, penanganan banjir dipandang lebih urgen dari pada pembelian kendaraan operasional dinas.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pengadaan kendaraan operasional dinas harus disesuaikan dengan anggaran. Kebetulan anggaran saat ini banyak digunakan untuk penanganan banjir dan rob di Kota Semarang.

“Tahun lalu sebenarnya kita mau pesen tiga unit untuk kendaraan hybrid, tetapi stoknya nggak dapat, sehingga hanya dapat satu unit saja,” ungkapnya, di Semarang, Rabu (1/2/2023).

Apalagi di 2023 ini penggeseran anggarannya luar biasa, pertama untuk membeli tanah. “Kemarin kami sudah rapat untuk membeli tanah guna pembangunan tanggul guna meminimalisir banjir,” jelasnya.

Kedua, lanjut wali kota, untuk pembelian alat-alat berat seperti beckhoe (long arm) juga kendaraan untuk perempelan pohon karena armadanya sudah tua. Bahkan dari tiga unit yang dimiliki Pemkot Semarang, satu unit di antaranya sudah rusak.

Selain itu juga pembelian pompa serta dump truck, termasuk mini excavator untuk yang rutin. Karena selama ini kalau banjir saja lagi bersih-bersih saluran.

Maka ke depan pembersihan dengan excavator mini bisa lebih rutin dilalukan. “Alhamdulillah dengan penggunaan alat tersebut, untuk penanganan-penanganan darurat selama ini juga bisa dilakukan,” lanjut Ita.

Wali kota Semarang juga menyampaikan, anggaran di Pemkot Semarang juga menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dan sangat ketat sekali. Namun karena ini untuk penanganan bencana, kedaruratan bisa dilakukan.

Sehingga bersamaan dengan proses pembebasan lahan dan pembelian alat berat untuk pencegahan banjir. “Jadi terkait dengan pembelian kendaraan dinas Pemkot Semarang ditunda dulu dan digunakan untuk pembelian alat-alat penanganan darurat banjir ,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement