Ahad 12 Feb 2023 04:13 WIB

Lumbung Pangan Purbalingga Didorong Jadi Produsen Beras Kemasan

Gapoktan pengelola LPM bisa bekerja sama dengan BUMDes.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Lumbung pangan (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Lumbung pangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mendorong agar desa penerima bantuan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) untuk bisa memanfaatkan secara maksimal. Tak hanya sebagai tempat penyimpanan gabah, akan tetapi bisa sebagai produsen beras kemasan.

"Harapannya Lumbung Pangan Masyarakat ini ada pemberdayaan ekonomi karena di dalamnya sudah dilengkapi rice mill, dryer sehingga gabah yang dihasilkan bisa diproses menjadi beras," kata Bupati saat meresmikan LPM di Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga dan Desa Blater Kecamatan Kalimanah.

Ia melanjutkan, gapoktan pengelola LPM bisa bekerja sama dengan BUMDes untuk membantu dalam pengemasan/packaging beras dan pemasaran. "Apalagi sekarang ada bantuan BPNT, ini bisa ikut ambil peluang menyediakan beras. Ini bisa menambah pendapatan dan kesejahteraan petani," ujarnya.

Bupati juga mendorong agar pemerintah desa mendukung sektor pertanian melalui alokasi ketahanan pangan dari 20 persen Dana Desa. Bupati titip agar LPM ini bisa dikelola dan dijaga dengan baik.

"Jangan sampai mangkrak, karena anggaran yang digelontorkan ora baen-baen, Lumbung Pangan Masyarakat ini nilainya Rp 1 miliar, Rp 600 juta untuk pembangunan gedung dan Rp 400 juta untuk melengkapi sarpras di dalamnya," kata dia.

Seperti diketahui, LPM dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2022. Pemkab Purbalingga memilih lima desa penghasil gabah untuk menerima bantuan LPM ini, yaitu Desa Kalimanah Kulon, Pekiringan, Grantung, Blater, dan Jatisaba. Masing-masing mendapat alokasi yang sama, yaitu Rp 1 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement