Selasa 16 May 2023 06:08 WIB

Charta Politika: Dari Simulasi Tiga Nama, Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Menurut Yunarto, kemungkinan ada tiga atau empat poros koalisi di Pilpres 2024.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada Konsolidasi PDI Perjuangan Jawa Barat di Gedung Youth Centre Sport Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (14/5/2023). Kegiatan yang dihadiri oleh ribuan kader PDIP se Jawa Barat tersebut untuk mendukung pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada Konsolidasi PDI Perjuangan Jawa Barat di Gedung Youth Centre Sport Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (14/5/2023). Kegiatan yang dihadiri oleh ribuan kader PDIP se Jawa Barat tersebut untuk mendukung pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru Cahrta Politika Indonesia menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo melesat usai ditetapkan sebagai bakal calon presiden (capres) oleh PDI Perjuangan. Dari simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar menjadi yang tertinggi dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di belakangnya.

“Terlihat adanya peningkatan elektabilitas Ganjar Pranowo setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada survei telepon yang dilakukan pada April lalu,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam rilis survei yang disiarkan secara daring, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Elektabilitas Ganjar sempat anjlok di angka 31,4 persen pada awal April 2023. Kini, elektabilitasnya meningkat menjadi 38,2 persen atau naik 6,8 persen. Elektabilitas gubernur Jawa Tengah dua periode itu unggul dari Prabowo yang mendapat 31,1 persen dan Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 23,6 persen.

Yunarto juga menyampaikan, elektabilitas Prabowo dan Anies cenderung mengalami penurunan pada survei kali ini dari survei yang dilakukan sebelumnya. Di mana, elektabilitas Prabowo turun 2 persen dari yang sebelumnya 33,1 persen dan Anies turun sebesar 1,6 persen.

Terkait simulasi tiga nama, Yunarto menilai, simulasi tersebut adalah yang paling menarik. Sebab, simulasi tiga nama itu lebih mencerminkan poros atau pola koalisi yang akan terbangun pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, hal itu dapat terjadi karena berlakunya nilai ambang batas pencalonan presiden atau presidential treshold sebesar 20 persen.

“Yang paling mungkin adalah terbentuk tiga atau empat poros. Dan kalau kita kaitkan, yang biasnaya bisa membentuk poros prasyaratnya adalah punya capres yang kuat,” jelas dia.

Survei kali ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan penggunaan metode multistage random sampling. Responden survei berjumlah 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82 persen. Responden yang terlibat dalam survei berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

“Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan quality control 20 persen dari total sampel. Survei diselenggarakan pada 2-7 Mei 2023,” jelas dia.

 

photo
Elektabilitas Ganjar Pranowo anjlok. - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement