Rabu 13 Dec 2023 19:17 WIB

Kesimpulan PDIP dari Debat Perdana Capres: Prabowo Bukan Jokowi

Menurut Hasto, Prabowo bukan Jokowi dan dari sisi spirit, sisi kebijakannya berbeda.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengambil salah satu kesimpulan dari debat calon presiden (capres) sesi pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Satu kesimpulan itu adalah Prabowo Subianto yang menunjukkan bahwa dirinya bukanlah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Prabowo itu bukan Pak Jokowi dan dari sisi spiritnya, sisi kebijakannya, itu berbeda. Bahkan tidak tegas ketika menjawab terkait hal yang sangat fundamental, yaitu melindungi seluruh rakyat indonesia agar tidak terjadi kekerasan, agar tidak terjadi pelanggaran HAM," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga

Hal berbeda yang ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo, ketika menyampaikan komitmennya dalam penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa lalu. Termasuk menghadirkan kepastian hukum, pemberantasan korupsi, dan peningkatan pelayanan publik.

Debat kemarin juga menjadi simbol optimisme empat partai politik pengusung Ganjar-Mahfud. Mereka berkaca pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014, ketika elektabilitas Jokowi melesat melampaui Prabowo usai forum debat.

"Sekarang 60 hari ke depan kami bergerak, darat, udara, spiritualitas," ujar Hasto.

Usai debat tersebut, ia juga mengungkapkan rasa optimisme dari TPN Ganjar-Mahfud dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meskipun sejumlah hasil survei menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan nomor urut 3 itu.

Hasto yakin, forum debat kemarin akan menjadi momentum titik balik masyarakat untuk semakin yakin memilih Ganjar-Mahfud. Ia pun kembali menyinggung Prabowo yang seakan ingin meniru cara Jokowi, tapi pada akhirnya tak akan bisa.

"Jadi maunya meniru hasilnya berbeda. Hasilnya Pak Ganjar yang seperti Pak Jokowi," ujar Hasto.

Dalam forum debat kemarin, Ganjar menceritakan adanya generasi muda yang kesulitan mendapat pekerjaan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menduga hal ini terkait kesenjangan fasilitas antara Jawa dan luar Jawa.

Selanjutnya, Ganjar menemukan "pejuang kesetaraan" di Nusa Tenggara Barat (NTB). Lewat aspirasi kelompok-kelompok tersebut, ia menyuarakan pentingnya kesetaraan yang harus diwujudkan oleh pemerintah.

Kesetaraan itu dapat terwujud dengan pemerintahan yang bersih. Hal ini dapat diwujudkan ketika korupsi diberantas dengan serius, seperti yang sudah dilakukan oleh Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

"Kalau government terjadi, masyarakat Dayak, suku yang ada libatkan dong agar dapat akses sama. Semua bisa jalan kalau pemerintah bersih, sikat korupsi tidak dengan kata-kata tapi keseriusan. Pak Mahfud jadi Menko eksekusi itu dengan baik," ujar Ganjar.

photo
Jadwa dan Tema Debat Pilpres 2024 - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement