REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang, Moh. Masrur, mengungkapkan, terdapat 15 mahasiswa kampusnya yang terlibat dalam insiden terbawa arus Sungai Jolinggo, Desa Getas, Singorojo, Kendal, Jawa Tengah. Akibat peristiwa itu, 3 di antaranya ditemukan meninggal, tiga lainnya masih hilang, sementara sembilan lainnya selamat.
Masrur mengungkapkan, ke-15 mahasiswa yang terlibat dalam insiden di Sungai Jolinggo sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Getas. Mereka semua merupakan mahasiswa semester tujuh yang berasal dari berbagai fakultas.
Masrur menerangkan, sebelum insiden, ke-15 mahasiswa tersebut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi di SDN 1 Getas. "Acara sampai Zuhur. Setelah selesai, mereka pulang Shalat Zuhur bareng-bareng di posko," katanya ketika diwawancara via telepon pada Selasa malam.
Dia menambahkan, setelah menunaikan Shalat Zuhur berjamaah, ke-15 mahasiswa tersebut secara spontan memutuskan untuk bermain tubing (menyusuri sungai menggunakan ban) di Sungai Jolinggo. "Hari Minggu kemarin, kami terjunkan dosen pembimbing lapangan ke Desa Getas. Dosen pembimbing lapangan sudah mewanti-wanti (para mahasiswa KKN) jangan sampai pergi ke sungai," ucap Masrur.
Masrur mengungkapkan, berdasarkan keterangan para mahasiswa yang selamat, ketika sedang tubing, debit sungai mengalami peningkatan. Menyadari hal tersebut, sembilan mahasiswa berhasil menepi dan keluar dari sungai. "Mereka berusaha menolong yang enam di tengah (sungai) itu tidak bisa. Lalu yang enam itu kena hanyut sungai," ujarnya.
Dia mengatakan, dari enam yang hanyut, tiga di antaranya telah ditemukan tewas pada Selasa sore. Saat ini ketiga jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Dr Soewondo Kendal. Sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.
"Tiga orang masih pencarian dan SOP Basarnas jam 18:00 WIB itu selesai, tapi tetap pemantauan. Besok pagi jam 07:00 WIB akan disisir lagi," kata Masrur.
Dia menekankan insiden yang dialami ke-15 mahasiswa kampusnya merupakan musibah. "Kami mohon doa restu dari warga masyarakat, khususnya warga Kabupaten Kendal, agar tiga mahasiswa kami yang belum ketemu, pada malam hari ini atau besok bisa ketemu, dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah, sabar, atas musibah yang di luar ekspektasi kami," ucapnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Ali Sutaryo, mengonfirmasi bahwa ketika insiden hanyutnya enam mahasiswa UIN Walisongo, arus Sungai Jolinggo cukup deras. "Saat kejadian, kondisi arus sungai deras karena daerah atas hujan deras," ucapnya.
Ali mengatakan, pihaknya menerima laporan soal insiden tersebut sekitar pukul 13:53 WIB. Setelah itu, BPBD Kendal segera menerjunkan tim ke lokasi kejadian.
Berikut daftar 15 mahasiswa UIN yang terlibat insiden di Sungai Jolinggo:
Korban meninggal
- Riska Amelia
- Sifa Nadilah
- M. Labib Rizki
Dalam pencarian
- M. Jibril As Sarafi
- Nabila Yulian Desi Pramesti
- Bima Pranawira
Selamat
- Lukluul Maksumah
- Naili Nikmatul Maghfiroh
- Fina Barisatun Ukyun
- Tegar Almahdi
- Siti Fatonatul Ikhwan
- Vivi Mahmudah
- Naila Ilma
- Erin Bunga Damayanti
- Tanto Alfitansah Putro.