Selasa 09 Dec 2025 15:27 WIB

56 WNI yang Terjaring Operasi Penggerebekan Pusat Judol di Myanmar Dipulangkan Hari Ini

Puluhan WNI itu dipulangkan KBRI lewat Bangkok-Soekarno Hatta.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar.
Foto: Kemenlu
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 56 WNI yang terjaring operasi penertiban pusat penipuan dan judi daring di kawasan KK Park dan Shwe Kokko, Myawaddy, Myanmar, akan dipulangkan ke Tanah Air. Dari Myanmar, mereka akan terlebih dulu dipindahkan ke Thailand. 

"Lima puluh enam WNI terdampak operasi penertiban pusat online scam dan online gambling di kawasan KK Park dan Shwe Kokko, Myawaddy, telah mulai dipindahkan hari ini, 8 Desember 2025, menuju Mae Sot, Thailand, sebagai tahap awal proses pemulangan ke Indonesia," ungkap KBRI Yangon dalam keterangannya, Senin (8/12/2025). 

"Setelah tiba di Mae Sot, para WNI dijadwalkan untuk diterbangkan ke Indonesia pada 9 Desember 2025 melalui rute Bangkok–Soekarno Hatta menggunakan penerbangan komersial," tambah KBRI Yangon. 

Menurut KBRI Yangon, proses pemindahan para WNI dilakukan dengan pengawalan pihak berwenang Myanmar. Hal itu mengingat situasi keamanan yang dinamis dan tidak menentu di Myawaddy. "KBRI Yangon terus memantau pergerakan konvoi dan berkoordinasi erat dengan KBRI Bangkok guna memastikan proses lintas-batas berjalan lancar dan aman," katanya. 

KBRI Yangon mengungkapkan, ke-56 WNI tersebut merupakan bagian dari lebih dari 300 WNI yang berada dalam pengawasan otoritas Myanmar sejak operasi penertiban pusat penipuan dan judi daring dimulai pada 22 Oktober 2025. "Pemindahan hari ini menandai tahap pertama dari rangkaian pemulangan ratusan WNI lainnya," kata KBRI Yangon.

KBRI Yangon menerangkan, pemindahan para WNI terkait merupakan hasil dari negosiasi panjang dan koordinasi intensif dengan otoritas Myanmar. KBRI Bangkok turut memberikan dukungan teknis untuk proses lintas batas dan penerbangan. 

KBRI Yangon mengungkapkan, awal bulan ini awal pihaknya telah melakukan pendataan, verifikasi identitas, perekaman biometrik, dan pemeriksaan kesehatan langsung untuk memastikan para WNI siap dipulangkan. KBRI Yangon menekankan, keselamatan WNI adalah prioritas utama. Pihaknya akan terus bekerja guna mempercepat pemulangan ratusan WNI lainnya yang hingga kini masih berada dalam pengawasan otoritas Myanmar.

"KBRI kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap tawaran pekerjaan luar negeri yang tidak resmi atau terlalu menggiurkan, yang kerap menjadi pintu masuk berbagai bentuk penipuan dan eksploitasi," kata KBRI Yangon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement