Sabtu 25 Feb 2023 15:33 WIB

Banjir di Pekalongan Meluas ke Tiga Kecamatan

Pengungsi banjir sebagian besar berasal dari warga Kecamatan Pekalongan Barat.

Sejumlah kucing berada di atas kandang saat banjir merendam kawasan Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2023). Berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan, hujan deras dan lebat disertai angin kencang pada Rabu (22/3) mengakibatkan sejumlah sungai di Kota Pekalongan meluap yang berdampak beberapa wilayah banjir dengan ketinggian antara 10-50 centimeter. Banjir di Pekalongan Meluas ke Tiga Kecamatan
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah kucing berada di atas kandang saat banjir merendam kawasan Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2023). Berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan, hujan deras dan lebat disertai angin kencang pada Rabu (22/3) mengakibatkan sejumlah sungai di Kota Pekalongan meluap yang berdampak beberapa wilayah banjir dengan ketinggian antara 10-50 centimeter. Banjir di Pekalongan Meluas ke Tiga Kecamatan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Hujan dengan intensitas relatif cukup tinggi di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Jumat (24/2/2023) hingga Sabtu pagi (25/2/2023) menyebabkan tiga wilayah daerah itu terendam banjir.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo mengatakan saat ini terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI dan Polri untuk penanggulangan bencana itu.

Baca Juga

"Kami juga melakukan evakuasi korban banjir ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan seperti aula Kecamatan Pekalongan Barat dan pengungsian masyarakat mandiri," katanya, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, Pemkot Pekalongan juga memberikan bantuan logistik seperti makanan dan menyiapkan obat-obatan. Ketinggian banjir di tiga wilayah kecamatan seperti Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur, ini kini sekitar 20 hingga 70 sentimeter.

Adapun pengungsi banjir sebagian besar berasal dari warga Kecamatan Pekalongan Barat yang berjumlah 130 jiwa. "Akan tetapi, jumlah pengungsi bisa dimungkinkan bertambah karena kondisi cuaca masih ekstrem," katanya.

Menurut dia, berdasar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebutkan kondisi cuaca ekstrem akan terjadi pada 28 Februari 2023. "Hujan dengan intensitas tinggi, bersamaan dengan pasangnya air laut. Oleh karena itu saat ini kami siaga 24 jam melakukan deteksi dini saat hujan berlangsung minimal tiga jam lamanya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement