Rabu 01 Mar 2023 06:14 WIB

Tips Hindari Kebiasaan Konsumsi Makanan Pedas

Air hangat dinilai lebih cepat menetralisasi dibandingkan minuman dingin.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Makanan pedas (ilustrasi)
Foto: PxFuel
Makanan pedas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai makanan pedas, terutama kalangan milenial dan gen Z. Bahkan ada anggapan makananan akan terasa kurang jika tak ada sambal.

Fenomena tersebut menarik perhatian Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Henik Tri Rahayu. Ia menjelaskan, mengonsumsi makanan pedas atau cabai sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. "Namun  jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan kerugian bagi tubuh," jelasnya.

Apabila dikonsumsi dengan takaran yang sesuai, cabai memiliki manfaat sebagai anti inflamasi dan menjadi salah satu sumber vitamin C tertinggi. Namun manfaat cabai tidak bisa diterima oleh semua manusia karena perbedaan kebiasaan makan pedas.

Banyak contoh makanan pedas kekinian yang sering ditemui. Salah satunya , yakni makaroni dengan berbagai macam level. Apabila zat pedas dari makanan ini masuk secara berlebihan ke dalam saluran pencernaan, maka bisa merusak pencernaan itu sendiri.

Jika lambung seseorang tidak terbiasa mengonsumsi makanan pedas, maka akan timbul iritasi yang diawali dengan gejala diare. Kemudian jika iritasi terus menerus berlangsung dan berlebihan, akan menimbulkan ulkus atau luka pada dinding lambung. Bahkan, sesekali juga memunculkan sensasi mual hingga muntah.

Sementara itu, zat capsaicin yang ada pada makanan pedas akan tetap ada di lambung, meskipun makanan sudah menuju ke organ tubuh lainnya. "Jadi, apabila zat ini terus menerus menumpuk, maka kemungkinan  bisa merusak pencernaan,” katanya dalam siaran resmi yang diterima Republika, Rabu (1/3/2023). 

Merujuk fenomena tersebut, Henik pun memberikan beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan pedas. Salah satunya dengan mengganti makanan pedas olahan ke cabai yang segar. 

Menurut dia, cabai segar lebih pedas ketimbang cabai yang sudah dikeringkan. Dengan demikian, tubuh akan lebih cepat merasa cukup dan tidak terus-menerus memakannya.  

Sementara itu, apabila merasakan pedas yang berlebihan, cara paling efektif untuk meredakannya dengan meminum minuman hangat. Hal itu dikarenakan rasa panas harus dilawan juga dengan panas. Air hangat dinilai lebih cepat menetralisasi dibandingkan minuman dingin sekalipun sudah ditambah dengan gula atau rasa.

Ia juga berpesan untuk mengurangi konsumsi makanan pedas. Sebab, saat ini makanan-makanan tersebut sudah diolah dengan beragam cara yang campurannya tidak diketahui dan jelas. "Segera kurangi kebiasaan makan makanan pedas demi menjaga kesehatan tubuh kita," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement