Ahad 26 Mar 2023 07:25 WIB

Hendak Perang Sarung, Empat Belas ABG Diamankan Polisi

Kapolres Solo mengimbau masyarakat tak melakukan perang sarung saat menjelang sahur.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Polisi memberikan pembinaan kepada sekelompok remaja agar tidak menggelar perang sarung yang dapat berujung pada aksi tawuran antar kelompok remaja (ilustrasi).
Foto: dok. Humas Res.Salatiga
Polisi memberikan pembinaan kepada sekelompok remaja agar tidak menggelar perang sarung yang dapat berujung pada aksi tawuran antar kelompok remaja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Polresta Solo berhasil mengamankan empat belas anak baru gede (ABG) yang hendak perang sarung di Perempatan Gading Kota Surakarta Sabtu (25/03/2023) dini hari WIB sekitar pukul 02.45 WIB.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi melalui Kasat Samapta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan bahwa memang benar pada Sabtu dini hari lalu personel Tim Sparta Sat Samapta Polresta Surakarta telah mengamankan sebanyak 14 ABG yang hendak perang sarung di Perempatan gading kota Surakarta.

"Empat belas ABG tersebut diamankan Tim Sparta dikarenakan adanya aduan masyarakat melalui call center bahwasanya ada sekelompok pemuda hendak perang sarung di Perempatan Gading, Kota Solo," kata Arfian melalui siaran pers, Sabtu (25/3/2023). 

Pihak kepolisian menjelaskan bahwa sarung yang digunakan ABG telah dimodifikasi dan memang sudah dipersiapkan untuk perang sarung. "Selanjutnya Tim Sparta menuju lokasi sesuai informasi dari masyarakat tersebut. Dan di lokasi ditemukan 14 ABG tersebut berikut sarung yang sudah dimodifikasi yang dipersiapkan untuk dipakai dalam ajang perang sarung," katanya.

Sebanyak 14 ABG yang berhasil diamankan adalah warga Solo. Para ABG tersebut berinisial AFS (16) ,FAN (16), WES (18), NIS (16), NAF (15), MAM (17), HRM (16), OA (18), PBB (17), DK (20), SG (17), TR (19), RD (20) dan MR (20).

"Kemudian keempat belas ABG tersebut dibawa ke Mapolresta Surakarta untuk didata namanya dan diberikan imbauan dan penekanan agar tidak mengulangi perbuatannya karena dapat merugikan orang lain dan diri sendiri yang berakibat fatal. Dari ke 14 pemuda tersebut terdapat delapan orang yang berstatus sebagai pelajar," katanya.

Di sisi lain, Iwan mengimbau masyarakat tidak melakukan perang sarung saat menjelang sahur. Pihaknya meminta jika masyarakat melihat ada anak muda yang sedang perang sarung di jalan raya, agar segera dilaporkan ke pihak kepolisian. 

"Kami imbau masyarakat agar tidak melakukan perang sarung karena sudah meresahkan. Kalau warga melihat kejadian ada perang sarung, laporkan kepada kami agar kami tindak. Lebih baik sahur di rumah bersama keluarga daripada melakukan sahur on the road yang belum tentu ada manfaat untuk kita," katanya mengakhiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement