Selasa 28 Mar 2023 09:03 WIB

Keren! Puluhan Sekolah Kota Malang Raih Penghargaan Adiwiyata

Penghargaan ini tak hanya menitikberatkan pada aspek kebersihan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Sebanyak 20 sekolah tingkat dasar dan menengah di Kota Malang menerima penghargaan Adiyiwata tingkat kota di Balai Kota Malang.
Foto: Dokumen
Sebanyak 20 sekolah tingkat dasar dan menengah di Kota Malang menerima penghargaan Adiyiwata tingkat kota di Balai Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang dinilai mampu dan berhasil dalam Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) melalui penghargaan Adiwiyata Tingkat Kota. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Balai Kota Malang, Senin (27/3/2023).

Wali Kota Malang, Sutiaji menyebut, penghargaan ini merupakan hasil dari kerja dari mereka yang memiliki komitmen tinggi. Menurut dia, kerja cermat, cepat, dan cerdas sudah dilaksanakan dan membuahkan hasil.

Sutiaji menilai, orang yang memiliki komitmen, upaya, dan usaha terus-menerus yang istiqamah itu tidak banyak.  "Maka, yang namanya prestasi hanya bisa diraih oleh mereka yang memiliki keyakinan dan komitmen,” katanya.

Setidaknya ada 20 sekolah yang dinilai mampu menerapkan Gerakan PBLHS dan mendapat penghargaan Adiwiyata Tingkat Kota Tahun 2022. Sekolah-sekolah tersebut antara lain MI Nurul Huda, MIN 1, SD NU Hasyim Asy’ari, SDN Bakalankrajan 2, SDN Bandulan 5, SDN Bareng 1, SDN Ciptomulyo 1.

Kemudian, SDN Jatimulyo 2 dan SDN Jatimulyo 5. Selanjutnya, ada SDN Karang Besuki 2, SDN Kebonsari 1, SDN Lesanpuro 2, SDN Madyopuro 5, SDN Oro-Oro Dowo, SDN Tanjungrejo 3, SDN Tlogowaru 2, SMPK Mardiwiyata, SMP Muhammadiyah 1, MTsN 2, dan MTs Sunan Kalijaga.

Ia berharap gerakan PBLHS sudah membudaya sehingga dapat membentuk perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Kemudian juga dalam hal kualitas lingkungan hidup di sekolah dan daerah semakin meningkat.

Selain itu, diharapkan juga dapat mendukung ketahanan bencana warga sekolah.  Wali kota menyampaikan, dalam penilaian Sekolah Adiwiyata ada banyak aspek yang diperhatikan.

Di antaranya adalah menjaga kebersihan material. "Dalam hal ini adalah penyediaan sarana prasarana, juga yang non-sarpras,” ungkapnya.

Tak hanya menitikberatkan pada aspek kebersihan, gerakan PBLHS juga harus memperhatikan fungsi sanitasi dan drainase. Kemudian juga pengelolaan sampah dan penanaman serta pemeliharaan pohon, tanaman, konservasi air dan konservasi energi.

Lalu inovasi terkait perilaku ramah lingkungan hidup. Sutiaji menyebut, keberhasilan sekolah-sekolah tersebut juga karena ada dukungan dari komponen lain seperti siswa, guru, wali siswa, juga masyarakat.

"Saya memberikan apresiasi kepada lembaga-lembaga pendidikan yang telah meraih penghargaan Adiwiyata. Saya kira ini bisa didorong terus menerus dan itu bisa mengimbas pada sekolah lain," kata dia.

Selain menyerahkan penghargaan Adiwiyata, Sutiaji juga memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan diraihnya penghargaan Adiwiyata Mandiri.

Antara lain SDN Lowokwaru 2, SDN Purwodadi 1, dan SD Unggulan Al-Ya'lu. Sementara itu ,untuk kategori Adiwiyata Nasional diraih oleh SDN Percobaan 2, SD Muhammadiyah 4, SDN Kota Lama 1, SMPN 23, dan SMP Laboratorium UM. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada akhir 2022 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement