Rabu 05 Apr 2023 15:33 WIB

YDSF Siapkan Rp 1,3 Miliar untuk THR 2.706 Guru Ngaji

Penerima THR yang dipilih menerima honor kurang Rp 250 ribu per bulan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan belajar mengaji Alquran (ilustrasi)
Foto: Dokumen
Kegiatan belajar mengaji Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga Amil Zakat dan Wakaf Nasional Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) menyiapkan santunan bagi guru mengaji dan sekolah Islam berupa tunjangan hari raya (THR) senilai Rp1,3 miliar lebih. Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani mengatakan, bantuan akan disalurkan menjelang akhir Ramadhan 1444 H.

Jauhari menjelaskan, bantuan berupa THR itu akan diberikan kepada guru-guru Alquran dan sekolah Islam pelosok yang tersebar di Jatim, Jakarta, Jateng, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Maluku, hingga Papua. "Insya Allah yang akan menerima THR jumlahnya sekitar 2.706 guru," kata Jauhari, Rabu (5/4/2023).

Jauhari menjelaskan, sebagai apresiasi dan dukungan kepada para guru tersebut, masing-masing akan mendapatkan THR senilai Rp 500 ribu. Meskipun nominalnya tidak seberapa, ia berharap bantuan itu bisa membantu ekonomi keluarga mereka.

Dipastikan, program baik ini akan terus dilakukan YDSF ke depan. Karena masih banyak guru-guru pelosok yang belum terperhatikan kondisinya. Jauhari mangatakan, para penerima THR yang dipilih rata-rata menerima honor kurang dari Rp 250 ribu per bulan.

Itupun masih tergantung dengan kondisi lembaga masing-masing. Bahkan, tidak sedikit yang tidak menerima honor.

"Semoga bantuan dari masyarakat yang dilewatkan melalui YDSF ini bermanfaat dan menjadi penyemangat para guru untuk terus mengabdikan diri bagi generasi bangsa yang lebih baik," ujarnya.

Jauhari menambahkan, bantuan THR itu dialokasikan dari dana zakat yang salurkan masyarakat ke YDSF melalui asnaf (golongan penerima zakat) fisabilillah.  

Salah satu penerima manfaat, Iskandar Mala (45), guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Amin Rangke Desa Biting, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Bersama dengan 10 guru lainnya, Iskandar merasa diperhatikan kesejahteraannya.

Ia bercerita, sudah lebih sembilan tahun guru-guru di sekolah itu tidak pernah merasakan bantuan seperti yang dilakukan YDSF. Apalagi, para guru itu statusnya honorer yang mengandalkan anggaran BOS dengan gaji per bulan hanya Rp 250 ribu.

"Alhamdulillah, kami bersyukur atas kepedulian ini. Meskipun ada di pelosok, ternyata masih ada yang memperhatikan kondisi kami di sini," kata Ibrahim.

Selain penyaluran bantuan THR untuk guru mengaji dan sekolah Islam, YDSF juga akan merealisasikan bantuan Beasiswa Pena Bangsa senilai Rp 3,5 miliar untuk 1.822 siswa tidak mampu mulai jenjang SD, SMP, dan SMA. Ada juga program Beasiswa Pena Yatim senilai Rp 1,1 miliar untuk 1.005 anak yatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement