Rabu 12 Apr 2023 12:37 WIB

FX Rudy: Kedekatan dengan Jokowi Berpeluang Kerek Elektabilitas Ganjar

Gubernur adalah perpanjangan tangan dari pemerintah pusat.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini kerap menghabiskan waktu aktivitasnya bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Foto: Dok. HPJT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini kerap menghabiskan waktu aktivitasnya bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan kedekatan selama kunjungan presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo Raya beberapa waktu dapat mengerek naik elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

FX Rudy menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar sempat menurun lantaran menolak timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 yang akhirnya berujung pada batal digelarnya pagelaran tersebut lantaran persoalan keamanan. 

"Ya namanya survei itu ya pasti naik turun to. Dulu pak Prabowo turun sekarang naik, pak Ganjar turun karena sepak bola," kata Rudy, Rabu (12/4/2022). 

Namun, FX Rudy mengatakan momen kemesraan yang tampak antara Ganjar dan Jokowi saat kunjungan di Solo Raya tersebut berpeluang mengerek elektabilitas ganjar. Ia juga menegaskan bahwa bagaimana sikap Ganjar pada konstitusi itu sendiri. 

"Sangat bisa (menaikkan elektabilitas), kan sekarang sudah mulai paham yang ditolak itu bukan penyelenggaraan Piala Dunia-nya kok, tapi tim dari Israel itu sendiri," katanya.  

Mantan Wali Kota Solo tersebut mengungkapkan bahwa mendampingi presiden saat kunjungan adalah hal yang wajar. Apalagi ia mengatakan gubernur adalah perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dan merupakan presiden itu sendiri di daerah. 

"Wong pak presiden ke sini kok. Kalau saya diundang pak Jokowi ya saya yang nemenin. Kalau dulu sebagai wali kota kalau diundang ya pernah namun ya pak Ganjar pak Jokowi satu mobil itu wajar," katanya. 

"(Terlihat Kedekatan dengan Jokowi?) Kalau hal-hal seperti itu wajar to, gubernur itu tangan panjang presiden, pemerintah pusat. Kalau ada kedekatan-kedekatan itu hal wajar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement