Selasa 25 Apr 2023 20:11 WIB

Dua Kasus Covid-19 Varian Arcturus Ditemukan di Jatim

Gubernur Jatim minta vaksinasi booster lebih dikuatkan kembali.

Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Selama sekitar dua pekan terakhir, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Timur. Mengacu data nasional pada 24 April 2023 hingga pukul 16.00 WIB, penambahan kasus covid di Jatim sebanyak 119 dari total 697 kasus aktif.

"Berdasarkan data nasional, selama 12 - 24 April 2023, terjadi penambahan kasus harian Covid-19. Dari sebelumnya hanya 30-50 per hari menjadi lebih dari 100 kasus per hari," katanya di Surabaya, Selasa (25/4/2023).

Hingga saat ini, angka kumulatif Covid-19 di Jatim mencapai 641.307 kasus. Dari jumlah itu, dilaporkan terdapat dua kasus covid varian Arcturus yang ditemukan di Jatim, dan Khofifah meminta masyarakat tetap tenang.

"Karena kebanyakan kasus baru terhadap penderita yang sudah divaksin booster gejalanya ringan. Oleh karena itu tidak perlu panik. Tetapi saya imbau vaksinasi booster lebih dikuatkan kembali," ujarnya.

 

Berdasarkan asesmen situasi pandemi covid di Indonesia per 24 April 2023, positivity rate di Jatim mencapai 10.32 persen, mulai agak naik dari di atas ambang batas yang ditentukan WHO lima persen.

Meskipun demikian, Khofifah memastikan rumah sakit masih relatif terkendali karena tingkat keterisian rumah sakit atau BOR masih berada di ambang memadai, yaitu 6,29 persen dari 30 Maret hingga 19 April 2023.

Sementara tercatat 125 penambahan kasus sembuh Covid-19 di Jatim. Per 24 April 2023, total kasus sembuh di Jatim mencapai 608.239. Sementara untuk kasus kematian juga tercatat penambahan sebanyak satu kasus.

Secara kumulatif menjadi 32.381 kasus. Khofifah mengimbau masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga penguat atau booster kedua.

“Saat ini penyebaran Covid-19 mulai agak meningkat. Namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Untuk itu saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi dosis pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement