Kamis 27 Apr 2023 16:16 WIB

Pemprov Jatim Siapkan Penjemputan Warga yang Dievakuasi dari Sudan

Warga Jatim yang tiba di Indonesia akan langsung dijemput dan diantar ke daerah asal.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Pengungsi dari Sudan meninggalkan Airbus A319 Angkatan Udara Hongaria setelah mendarat di Pangkalan Udara Kecskemet di Kecskemet, Hongaria, (27/4/2023). Angkatan Bersenjata Hongaria, bekerja sama dengan kementerian luar negeri dan dalam negeri, mengevakuasi 32 orang, termasuk AS, Kanada, Norwegia, Turki dan warga negara Sudan, serta tujuh warga Hongaria dalam operasi khusus. Bentrokan bersenjata berat antara militer Sudan dan kelompok paramiliter saingan telah terjadi di ibu kota Khartoum dan bagian lain negara itu sejak 15 April 2023.
Foto: EPA-EFE/SANDOR UJVARI
Pengungsi dari Sudan meninggalkan Airbus A319 Angkatan Udara Hongaria setelah mendarat di Pangkalan Udara Kecskemet di Kecskemet, Hongaria, (27/4/2023). Angkatan Bersenjata Hongaria, bekerja sama dengan kementerian luar negeri dan dalam negeri, mengevakuasi 32 orang, termasuk AS, Kanada, Norwegia, Turki dan warga negara Sudan, serta tujuh warga Hongaria dalam operasi khusus. Bentrokan bersenjata berat antara militer Sudan dan kelompok paramiliter saingan telah terjadi di ibu kota Khartoum dan bagian lain negara itu sejak 15 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan, Pemprov Jatim akan memfasilitasi penjemputan warga masyarakat yang dievakuasi dari Sudan. Nantinya, kata Khofifah, warga Jatim yang tiba di Indonesia akan langsung dijemput untuk kemudian diantar ke daerah asalnya.

"Kami akan melanjutkan proses evakuasi WNI khususnya yang warga Jatim begitu mereka tiba di Indonesia. Kami akan siapkan penjemputan bagi warga Jatim untuk bisa pulang ke daerah asalnya," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (27/4).

Pemulangan warga Jatim dari Sudan tak lepas dari konflik militer yang terjadi di negara tersebut dalam beberapa hari terakhir. Konflik yang terjadi membuat Kementerian Luar Negeri mengevakuasi ratusan WNI yang berada di wilayah konflik. Berdasarkan catatan KBRI usai pemutakhiran, terdapat sebanyak 937 WNI yang saat ini berada di Khartoum, Sudan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 897 WNI telah berhasil dievakuasi dari wilayah konflik. Saat ini sebanyak 557 WNI sudah berada di Jeddah, sementara sebagian sisanya berada di Port Sudan. Dalam waktu dekat mereka akan segera diterbangkan menuju Indonesia. Khofifah mengapresiasi langkah cepat Kemenlu dan TNI setelah sebagian besar WNI di Sudan berhasil dievakuasi ke tempat yang aman.

Khofifah menjelaskan, penjemputan warga Jatim yang sudah tiba di Jakarta akan disiapkan dengan menggunakan kendaraan jalur darat. Khofifah juga mengaku telah menyiapkan tempat transit untuk warga Jatim agar bisa beristirahat terlebih dahulu begitu tiba di Jakarta. Tempat transit tersebut berada di Badan Penghubung Daerah Jawa Timur di Jalan Pasuruan nomor 16, Menteng, Jakarta.

"Untuk perjalanan darat dari Jakarta nanti akan berkoordinasi dengan Banhub untuk menyiapkan armada kendaraan. Sementara yang naik pesawat, nanti akan kami jemput di Bandara Internasional Juanda," ujarnya.

Khofifah menegaskan, dirinya ingin memastikan warga Jatim yang turut dievakuasi oleh Kemenlu dari Sudan bisa pulang ke daerah asalnya dengan aman dan nyaman. Khofifah juga mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjemput warga Jatim.

"Konflik militer di Sudan ini memang menjadi kejadian yang memprihatinkan terlebih saat ini masih dalam suasana lebaran. Untuk itu kami ingin menyiapkan fasilitas terbaik agar WNI, khususnya warga Jatim bisa pulang ke rumah dengan selamat," kata Khofifah.

Khofifah pun mengajak seluruh warga untuk berdoa bersama agar konflik di Sudan lekas terselesaikan dan situasi di sana kembali kondusif. "Mari kita juga berdoa agar seluruh WNI yang dievakuasi dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement