Ahad 30 Apr 2023 10:05 WIB

Pakar Sebut Pengobatan Ida Dayak tak Berbasis Ilmiah

Ada hal-hal di luar batas yang tidak bisa dipahami dalam pengobatan Ida Dayak.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah warga menunggu untuk mendapatkan pengobatan tradisional di Area Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Para warga antusias mendatangi dan rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan pengobatan tradisional Ida Andriani alias Ida Dayak bahkan ada yang sudah datang dari Subuh. Pengobatan Ida Dayak mendapat banyak perhatian karena dinilai mampu mengobati berbagai penyakit dengan caranya tersendiri. Videonya sedang mengobati pasiennya juga telah banyak beredar di media sosial.
Foto: Republika/Prayogi.
Sejumlah warga menunggu untuk mendapatkan pengobatan tradisional di Area Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Para warga antusias mendatangi dan rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan pengobatan tradisional Ida Andriani alias Ida Dayak bahkan ada yang sudah datang dari Subuh. Pengobatan Ida Dayak mendapat banyak perhatian karena dinilai mampu mengobati berbagai penyakit dengan caranya tersendiri. Videonya sedang mengobati pasiennya juga telah banyak beredar di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar pengobatan tradisional Universitas Airlangga, Maya Septriana menyoroti teknik pengobatan Ida Dayak yang hanya mengoleskan minyak Bintang ke tubuh pasien, kemudian melakukan doa dan ritual tarian kecil khas suku Dayak. Maya mengatakan, ada dua hal yang beririsan antara pengobatan Ida Dayak dan keilmuan pengobatan tradisional pada umumnya. Yaitu teknik pijat dan penggunaan minyak herbal. 

Maya menjelaskan, secara umum, teknik pijat yang Ida Dayak gunakan adalah teknik usapan yang ada dalam pengobatan tradisional. Teknik tersebut bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Di samping itu, penggunaan minyak Bintang dari bahan herbal berfungsi untuk menghangatkan dan melicinkan permukaan kulit agar terhindar dari iritasi saat proses pemijatan.

"Kalau kita lihat, Ibu Ida Dayak ini mengoleskan minyak ke bagian tubuh pasien, lalu dia tarik dan kembalikan seperti semula. Dia mampu mengembalikan dislokasi tulang dan sendi. Apa yang dilakukan Ibu Ida dayak ini sudah di luar batas kemampuan kami. Ada unsur lain selain murni dari unsur pijat dan herbal," ujarnya, Jumat (28/4/2023).

Ketua Program Studi D4 Pengobatan Tradisional Unair itu mengungkapkan, ada hal-hal di luar batas yang tidak bisa dipahami dalam pengobatan Ida Dayak. Ada pengaruh luar seperti tradisi turun temurun, spiritual, atau religiusitas tertentu yang mempengaruhi teknik pengobatannya. Oleh karena itu, pengobatan Ida Dayak bisa dikatakan tidak berbasis ilmiah.

"Kalau pengobatan tradisional kami, semua ada basisnya. Kami mengacu pada ilmu kedokteran, anatomi, fisiologi, dan lain-lain. Walaupun menggunakan bahan-bahan tertentu seperti minyak, kami juga harus bertanggung jawab," kata Maya.

"Kembali lagi, pengobatan tradisional ini cukup luas, ada yang namanya traditional therapy. Mau jadi penyembuhan atau tidak, kembali pada Yang Maha Kuasa," kata Maya.

Maya melanjutkan, pengobatan Ida Dayak juga tidak lepas dari permainan plasebo atau efek psikologis pasien. Artinya, saat Ida Dayak membacakan doa atau mantra kepada pasien, kemudian ia meyakinkan bahwa pasien tersebut bisa sembuh sedia kala. Maka secara tidak langsung, pikiran pasien akan mengatakan hal yang sama, yaitu keyakinan untuk sembuh.

Maya setuju dengan tindakan pemerintah yang terus melakukan pemantauan terhadap aksi Ida Dayak. Dalam dunia pendidikan atau kesehatan, evidence based dan penelitian memiliki peran penting, meskipun pengobatan itu dahsyat dan dipercaya oleh masyarakat. Pemantauan pemerintah juga beralasan agar masyarakat tetap aman dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat.

"Jadi, di luar bahwa Ibu Ida Dayak ini bisa melakukan pengobatan dengan dahsyat, maka perlu dari dunia pendidikan atau kesehatan melakukan observasi atau penelitian lebih lanjut, baik dari pijat, herbal, atau supranaturalnya. Jika itu ilmu yang kelak akan berkembang, maka kita akan berdiri bahwa ada dasar dari apa yang dilakukan Ibu Ida," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement