Rabu 03 May 2023 11:36 WIB

Taiwan dan Malaysia Tarik Indomie, Ahli Gizi Unair Jelaskan Bahaya Etilen Oksida

EtO sebenarnya adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi mikroba.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Zat Pemicu Kanker pada Indomie di Taiwan
Foto: Focus Taiwan
Zat Pemicu Kanker pada Indomie di Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Departemen Kesehatan Taipei dan Kementerian Kesehatan Malaysia resmi menarik produk Indomie Rasa Ayam Spesial di negaranya. Penarikan tersebut dipicu temuan kandungan etilen oksida (EtO) yang berada di atas ambang batas Otoritas Badan Makanan dan Obat-obatan Taiwan (FDA). Kandungan tersebut disebut mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik.

Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair), Dominikus Raditya Atmaka, menjelaskan, EtO terdeteksi dalam bumbu mi instan tersebut. Dominikus mengatakan, EtO sebenarnya adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab penyakit tanaman dalam dunia pertanian.

"EtO sendiri seharusnya tidak ada dalam makanan karena bukan merupakan bahan tambahan pangan," ujarnya, Rabu (3/5/2023).

Ia menambahkan, yang sering terdeteksi ialah residu EtO nonvolatil yang masih menempel dalam bahan baku pembuatan produk. Biasanya bahan baku tersebut berasal dari pertanian, seperti gandum yang menjadi bahan baku pembuatan tepung terigu.

Dominikus mengatakan, dalam jumlah yang sangat kecil sebenarnya EtO tidak memberikan dampak buruk untuk manusia karena masih bisa dibersihkan oleh tubuh. Namun, kata dia, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering, kandungan tersebut dapat membahayakan bagi tubuh.

"Dapat menyebabkan kerusakan organik seperti sirosis hati dan lainnya," ujarnya.

Ia pun berpesan agar masyarakat mampu menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Karena jika tidak menjaga, makanan yang dikonsumsi dapat berdampak pada terbentuknya penyakit dalam tubuh. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering.

"Bijaklah dalam memilih makanan. Biasakan membaca komposisi bahan baku dan nilai gizi dalam kemasan makanan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement