Kamis 04 May 2023 13:04 WIB

Nusron Wahid Ungkap Alasan Golkar tak Dukung Ganjar Sebagai Capres

Terdapat peluang terbentuknya koalisi antara Golkar, PKB, dan Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Fernan Rahadi
Nusron Wahid
Foto: istimewa
Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar telah dipastikan tak mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Hal itu dikonfirmasi Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, meskipun tak diungkapkannya secara eksplisit.

Nusron menegaskan bahwa partainya telah membentuk tim pemenangan bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tim pemenangan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 itu dibentuk tanpa keduanya menjalin koalisi.

Baca Juga

"Kan kemarin PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, tapi hari ini ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Artinya sudah menjawab," ujar Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Nusron pun mengungkapkan partainya membuka peluang dukungan kepada Prabowo Subianto yang merupakan rekan koalisi dari PKB. "Meskipun tidak jawaban dengan kata-kata, tapi jawaban perbuatan. Kata Pak Faisol Riza, kiai-kiai PKB, bahasa tingkah lebih fase daripada bahasa yang lainnya," sambungnya.

Nusron ditunjuk sebagai tim pemenangan yang mewakili Partai Golkar. Ia menjelaskan, terdapat peluang terbentuknya koalisi antara Golkar, PKB, dan Partai Gerindra. Koalisi tersebut bisa saja menunjuk Prabowo sebagai capres dan berpasangan dengan Airlangga atau Muhaimin.

"Kalau ending berlebur tiga partai mengusung Prabowo, wakilnya bisa Airlangga, bisa Gus Muhaimin, ya itu urusan para ketum. Kita tim yang penting sudah siap," ujar Nusron.

Ia pun menjelaskan, tak ada salahnya jika Partai Golkar dan PKB sudah membentuk tim pemenangan bersama meskipun Partai Golkar saat ini bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Koalisi ini cair politik itukan seni untuk mencapai kemungkinan. Namanya kerja sama kan bisa aja, kalau udah ada tim pemenangan, itu kan kerja sama merancang kemenangan. Artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," ujar Nusron.

Partai Golkar dan PKB sendiri sudah sepakat membentuk koalisi inti yang bertugas dalam melobi peleburan KIB dengan KKIR. Nantinya, mereka akan menyimulasikan siapa pasangan capres dan cawapres dari peleburan tersebut.

"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atukah Airlangga-Muhaimin. Itu masih proses yang akan kita jalani," ujar Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

Muhaimin mengatakan, pertemuannya dengan Partai Golkar adalah bentuk sinergi untuk menyongsong Pemilu 2024. Apalagi kedua partai sudah memiliki sejarah dan pengalaman dalam menghadapi kontestasi.

"Kalau kerja sama sama Golkar itu istilahnya selalu membahagiakan semua pihak, untuk apa? untuk cepat maju bersama-sama. Untuk saling menjadi sinergi satu dengan yang lain, sesuai dengan potensi masing-masing," ujar Muhaimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement