Senin 08 May 2023 13:31 WIB

PPDB SMKN Jateng Seleksi 1.125 Calon Peserta Didik Miskin Tahap Tiga

Ini menjadi salah satu upaya penanggulangan kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pelajar mengikuti tes wawancara saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tingkat SMA/SMK sederajat  (ilustrasi)
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Pelajar mengikuti tes wawancara saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tingkat SMA/SMK sederajat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMKN Jateng (boarding/semi boarding) Tahap III tahun ajar 2023/2024 telah dilaksanakan. Tahapan ini meliputi tes validasi, meliputi psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara, hingga visitasi ke rumah masing-masing calon peserta didik.

Dari proses visitasi, panitia telah melakukan kunjungan ke rumah 1.125 calon peserta didik. Mereka merupakan peserta seleksi yang berasal dari keluarga miskin yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Jateng.

Kepala SMKN Jateng Kampus I Semarang, Samiran mengungkapkan, dari pelaksanaan seleksi tahap  ini, tercatat jumlah calon peserta didik mencapai 1.125 orang. Untuk calon peserta didik SMKN Jateng full boarding mengikuti tes psikotes, wawancara, kesehatan dan kebugaran, serta visitasi luring.

Sedangkan calon siswa SMK semi boarding meliputi wawancara dan kebugaran, serta visitasi , baik secara luring maupun daring. “Dari 1.125 peserta ini akan diseleksi untuk dipilih 749 siswa yang akan diterima di SMKN Jateng,” jelasnya, di Semarang, Senin (8/5).

Dari jumlah 749 peserta didik ini, SMKN di Semarang kuotanya mencapai 120 peserta didik. SMKN Jateng di Purbalingga 96 peserta didik serta SMKN Jateng di Pati sebanyak 72 peserta didik.

“Sisanya, sebanyak 461 peserta didik menjadi kuota akan dibagi di 15 sekolah SMKN Jateng semi boarding, dengan rata rata penerimaan 30 anak per sekolah,” jelas Samiran dalam keterangannya.

Seperti diketahui, SMKN Jateng (boarding/semi boarding) merupakan sekolah program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang dikhususkan bagi peserta didik dari keluarga miskin. Program ini menjadi salah satu upaya penanggulangan kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Salah seorang calon peserta didik yang telah mengikuti seleksi tahap III, Adelia Rose Hawa (14), sangat berharap dapat diterima di SMK semi boarding. Sebagai anak yatim piatu, ia sehari-hari diasuh oleh neneknya, Jumirah (70), yang miskin di Kecamatan Siguhan, Kabupaten Cilacap.

Ia mengaku mendaftar di SMKN Jateng semi boarding di Demak dan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk menyalurkan minatnya. Cita-citanya setelah lulus SMKN Jateng bisa langsung bekerja guna membantu perekonomian keluarga neneknya.

“Syukur–syukur nanti diberikan bisa menyisihkan penghasilan dan berkesempatan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ungkap remaja putri yang berprestasi di cabang olahraga bulutangkis ini.

Sementara itu, salah satu orangtua calon peserta didik, Supriyatun (44) berharap, putranya, Alief Fadly Adiviansyah (15), diterima di SMKN Jateng full boarding di Kota Semarang.

“Anak saya semangat untuk melanjutkan pendidikannya sangat besar, tetapi ia tidak memiliki kemampuan lebih banyak untuk membiayai, karena hanya bekerja sebagai buruh,” katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement