Senin 08 May 2023 14:00 WIB

Kagama: Capres yang Lebih Konsisten Terhadap Konstitusi Harus Didukung

Banyaknya kandidat Kagama menunjukkan UGM memiliki peran penting bagi Indonesia.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Kagama Filsafat UGM, Achmad Charris Zubair menyampaikan sambutan dalama acara Halal Bihalal dan doa untuk para guru di Berbah, Sleman, Ahad (7/5/2023).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Kagama Filsafat UGM, Achmad Charris Zubair menyampaikan sambutan dalama acara Halal Bihalal dan doa untuk para guru di Berbah, Sleman, Ahad (7/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dua alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM), Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, berpeluang besar menjadi kandidat calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang usai diusung sejumlah partai politik.

Menanggapi hal itu, Ketua Kagama Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Achmad Charris Zubair, mengingatkan bahwa setiap capres diikat oleh satu kesepakatan, antara lain tetap mempertahankan ideologi Pancasila, bersemangat Bhineka Tunggal ika, mempertahankan NKRI, dan berpegang teguh pada konstitusi UUD 1945.

"Jadi siapa pun yang lebih tampak membela atau konsisten terhadap itu harus kita dukung, dan ya akhirnya demokrasi membebaskan untuk memilih," kata Charris kepada Republika, Ahad (7/5/2023).

Charris menambahkan, apalagi hampir semua capres, bahkan kandidat yang berpotensi menjadi cawapres merupakan Kagama. Hal tersebut menunjukan bahwa UGM memiliki peran sangat penting bagi Indonesia. "Bagaimanapun juga harus kita akui sedikit banyak (UGM)  memberikan sumbangsih bagi keberlangsungan negara kita," ujarnya. 

Untuk itu, ia juga berpesan agar alumni tidak terbelah hanya karena perbedaan pilihan. Ia juga sepakat agar polarisasi Pilpres 2019 lalu tidak terulang di Pilpres 2024. "Iya sebetulnya begitu, jangan. Asal frame-nya payungnya itu secara umum bisa kita sepakati tinggal kita pilih mana yang lebih cocok," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement