REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima penghargaan sebagai perguruan tinggi yang berkontribusi aktif pada pengembangan keinsinyuran. Penghargaan itu diterima dalam gelaran pembukaan Musyawarah Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur 2023 pada 5 Mei 2023 lalu di Surabaya.
Rektor UMM, Fauzan mengatakan sangat mengapresiasi raihan tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa Kampus Putih merupakan universitas mumpuni, termasuk dalam bidang keinsinyuran. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berpacu memberikan yang terbaik dalam pengembangan keilmuan.
Dia berharap penghargaan ini dapat membuat UMM terus maju dan selalu berkontribusi di dunia rekayasa (engineering). "Raihan ini juga menjadi penegasan bahwa kami adalah institusi pendidikan yang menjadi tempat berproses dan mengemban ilmu bagi calon-calon insinyur masa depan,” ungkap Fauzan dalam pesan resmi yang diterima Republika.
Menurut dia, UMM telah banyak melahirkan prestasi di bidang engineering. Salah satunya adalah sederet piala yang berhasil dimenangkan oleh mahasiswa UMM di berbagai kompetisi. Tidak terbatas pada tingkat nasional semata, tetapi juga berhasil mengharumkan nama kampus di level dunia.
Inovasi-inovasi juga senantiasa ditelurkan oleh mahasiswa dan dosen. Hal itu menjadi satu dari sekian solusi di tengah banyaknya problem masyarakat.
Begitu pula dengan pendirian lebih dari 54 Center of Excellence (CoE) yang menjadi cara UMM berkontribusi bagi negeri. Anak-anak muda di dalamnya akan dibekali dengan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian, nantinya mereka dapat langsung terserap di dunia kerja dan bahkan membuka usaha sendiri.
Rektor asal Kediri itu juga menegaskan penghargaan dari PII ini menjadi salah satu bahan bakar agar UMM lebih aktif bergerak dan berkontribusi dalam program yang bersifat nyata. Tidak hanya pada tataran teori namun benar-benar memberikan efek positif. "Termasuk dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," kata dia menambahkan.