REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat nilai realisasi investasi triwulan pertama 2023 sebesar Rp 1,24 triliun atau naik dibanding triwulan yang sama pada tahun sebelumnya Rp 100 miliar.
Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso mengatakan dengan nilai investasi Rp 1,24 triliun itu telah menempatkan Kabupaten Batang masuk posisi tiga besar di Jateng setelah Kota Semarang Rp 2,1 triliun dan Kabupaten Demak Rp 1,29 triliun.
"Realisasi nilai investasi di daerah ini diperkirakan akan naik lagi pada tahun mendatang dengan adanya Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industrial Park," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Penanaman Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Sri Cahyaningrum menyebutkan nilai investasi sebesar Rp 1,24 triliun itu diperoleh dari 79 proyek yang masuk dan berinvestasi di daerah setempat.
Sebanyak 79 proyek itu, terdiri atas 35 perusahaan penanam modal asing (PMA), dan 44 perusahaan penanam modal dalam negeri (PMDN).
Dikatakan, dari 79 proyek itu, ada beberapa perusahaan yang melakukan investasi di dua lokasi kawasan industri yaitu di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park (BIP).
Adapun beberapa perusahaan PMA dan PMDN tersebut seperti PT KCC Glass Indonesia yang bergerak pada produksi kaca yang berinvestasi senilai Rp 365,63 miliar, PT United Cun yang bergerak pembuatan kemasan kaleng senilai Rp 268 miliar, dan PT Yoih Quan Footwear sebesar Rp 181,72 miliar.
"Pemprov Jateng menargetkan realisasi investasi pada 2023 sebesar Rp 9 triliun. Semoga kami mampu merealisasikan nilai investasi itu," kata Sri Cahyaningrum.