Rabu 07 Jun 2023 11:11 WIB

Petani Gunungkidul Didorong Tanam Kedelai Secara Masif

Gunungkidul telah menyediakan 1.000 hektare lahan pertanian untuk tanaman kedelai.

Petani (ilustrasi).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Petani (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengharapkan luasan lahan tanaman kedelai di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin masif berkisar 1.000 sampai 5.000 hektare pada masa tanam saat ini.

Syahrul Yasin Limpo menilai Kabupaten Gunungkidul bisa menjadi salah satu lumbung kedelai di pulau Jawa.

"Hari ini, kami telah sepakat dengan kelompok tani di Gunungkidul untuk menggenjot produksi kedelai. Salah satunya dengan menyisipkan kedelai sebagai prioritas di samping tanaman padi dengan luasan 1.000 sampai 5.000 hektare," kata Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri acara gerakan tanam kedelai di Gunungkidul, Selasa (6/6/2023).

Ia mengatakan saat ini, tanaman padi cukup bagus, namun perlu disisipkan untuk tanaman kedelai. Hal ini dalam rangka mengejar kebutuhan kedelai.

"Kita berharap dari Gunungkidul akan lahir pertanaman dengan sedikit lebih masif, di atas 1.000 hingga 5.000 hektare dan ini kesempatan kita untuk membangun upaya-upaya itu," kata Yasin.

Untuk mendukung penanaman kedelai, Syahrul Yasin Limpo berjanji memberikan kemudahan dalam memasarkannya. Sehingga petani tertarik untuk menanam kedelai.

"Dan tidak hanya menanam saja, Presiden selalu menganjurkan agar dipikirkan siapa pembelinya dan itu sudah dalam rancangan tadi, dan sudah di MoU kan Dirjen (Kementan)," ucapnya.

Mudah-mudahan, kata Yasin, dengan langkah ini secara perlahan bisa menekan impor kedelai yang cukup besar secara bertahap. Selain itu, masif penanaman kedelai juga untuk menghadapi climate change atau El Nino.

"Karena itu kita berharap Gunungkidul ini akan menjadi lokomotif bagi kabupaten lain khususnya di Jawa yang memang membutuhkan kedelai sangat besar yang bisa kita sikapi secara bertahap," ujarnya.

Disinggung soal produksi kedelai secara nasional, Yasin mengaku masih didominasi impor dari pada ekspor. Namun, Yasin optimistis semua itu bakal menurun secara bertahap dengan masif penanaman dari petani.

"Artinya kita punya impor masih di atas 90 persen, jadi seperti itu harus kita kejar," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku siap mendukung Kementan terkait penanaman kedelai secara masif di Gunungkidul. Sebagai awalan Gunungkidul menyediakan 1.000 hektare lahan pertanian untuk tanaman kedelai.

"Tadi sudah berbincang dengan pak Menteri, akan kita coba untuk 1.000 ini lebih dulu kira-kira hasilnya seperti apa. Kalau hasilnya bagus nanti bisa kita kembangkan. Tentu nanti ditindaklanjuti dari pemkab," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement