Ahad 11 Jun 2023 02:28 WIB

Optimalkan Kelistrikan Pulau Terluar, PLN Rehabiltasi Lima PLTS

Umur beberapa komponen PLTS sudah mencapai lebih lima tahun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Teknisi memasang sensor radiasi matahari pada panel surya pada instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)  ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Teknisi memasang sensor radiasi matahari pada panel surya pada instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PLN Nusantara Power (NP) melakukan peremajaan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di wilayah kepulauan Sulawesi Utara. Lima PLTS tersebut adalah PLTS Bunaken, PLTS Miangas, PLTS Marampit, PLTS Marore, dan PLTS Makalehi.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mendorong tercapainya 100 persen elektrifikasi di Indonesia. Total kapasitas dari lima PLTS yang diremajakan tersebut mencapai 925 kWp, dengan total pelanggan mencapai 1.394 rumah tangga.

"Selain dapat mendorong menuju Indonesia teraliri listrik 100 persen, juga dimaksudkan dengan tujuan agar masyarakat di wilayah kepulauan dapat dengan mudah mendapatkan akses energi listrik," kata Ruly.

Ia menjelaskan, sebelum dilakukan peremajaan, pihaknya telah terlebih dahulu melakukan asessment dan investigasi pada PLTS. Langkah itu dilakukan untuk mencari permasalahan, mengingat umur beberapa komponen pada PLTS sudah mencapai lebih dari lima tahun.

"Proyek rehabilitasi ini ditujukan untuk mengembalikan operating hour dari PLTS kurang lebih 40 persen dari total daya awal dan direncanakan selesai Agustus 2023," ujarnya.

Sementara itu, General Manager PLN UIW Sulutenggo, Ari Dartomo, menegaskan kesiapannya mendukung program percepatan transisi energi. Salah satunya melalui rehabilitasi PLTS yang sudah terinstal di beberapa pulau.

"Hal ini secara langsung telah mendukung program pemerintah dalam penggunaan pembangkit yang ramah lingkungan," kata Ari Dartomo.

Ia menjelaskan, Sulawesi Utara memiliki bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai lebih dari 40 persen. EBT tersebut salah satunya ditopang dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement