Kamis 29 Jun 2023 07:05 WIB

Puing-Puing Kapal Selam Titan Diangkut Kapal Kanada

Belum jelas ke mana arah puing-puing itu akan disimpan untuk penyelidikan.

Rep: Dwina Agustin/Reuters/ Red: Fernan Rahadi
Puing-puing Kapal Selam Titan yang meledak saat dalam perjalanan ke bangkai kapal Titanic yang berusia seabad awal bulan ini serta menewaskan kelima orang di dalamnya.
Foto: Paul Daly/The Canadian Press via AP
Puing-puing Kapal Selam Titan yang meledak saat dalam perjalanan ke bangkai kapal Titanic yang berusia seabad awal bulan ini serta menewaskan kelima orang di dalamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sebuah kapal berbendera Kanada membawa puing-puing dari kapal selam Titan pada Rabu (28/6/2023). Kapal itu meledak saat dalam perjalanan ke bangkai kapal Titanic yang berusia seabad awal bulan ini serta menewaskan kelima orang di dalamnya.

Video dari Canadian Broadcast Corporation menunjukkan puing yang tampak seperti hidung kapal selam dan pecahan lainnya yang terbungkus terpal putih. Tumpukan itu ditarik oleh derek dari kapal Horizon Arktik di pelabuhan St John di Newfoundland pada Rabu pagi. Rekaman juga menunjukkan bagian lambung dan mesin yang hancur dengan kabel yang menjuntai diambil dari kapal di tempat ekspedisi ke Titanic berangkat itu.

Baca Juga

Puing-puing tersebut diharapkan dapat menjelaskan penyebab ledakan dahsyat yang menewaskan semua orang di dalamnya. Para  korban adalah CEO OceanGate Expeditions Stockton Rush, miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun Suleman, serta ahli kelautan Prancis Paul-Henri Nargeolet.

Belum jelas ke mana arah puing-puing itu akan disimpan untuk penyelidikan. Namun otoritas Kanada dan Amerika Serikat (AS) dalam seminggu terakhir mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut, yang menimbulkan pertanyaan tentang sifat ekspedisi tidak masuk dalam aturan.

Kapal selam laut dalam yang dioperasikan oleh  OceanGate Expeditions  ditemukan berkeping-keping di dasar laut sekitar 488 meter dari haluan Titanic oleh kendaraan selam robotik minggu lalu. Penemuan itu mengakhiri pencarian lima hari multinasional untuk korban selamat.

"Tim kami telah berhasil menyelesaikan operasi lepas pantai, tetapi masih dalam misi dan akan dalam proses demobilisasi dari Horizon Arktik pagi ini," kata Pelagis Research yang mengoperasikan kendaraan robot tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement