Selasa 04 Jul 2023 06:38 WIB

Wabah PMK Melandai, Bantul Kurban Lebih 20 Ribu Ekor Ternak

Hewan kurban tersebut disembelih di 2.204 lokasi pemotongan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Panitia bersiap menyembelih hewan kurban (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Panitia bersiap menyembelih hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 20.304 hewan kurban disembelih di Kabupaten Bantul, DIY, pada Idul Adha 1444H/2023 Masehi. Jumlah ini meningkat dibanding pada tahun sebelumnya, menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.

Data DKPP memerinci, dari 20.304 hewan kurban, sapi sebanyak 6.790 ekor, kambing 5.331 ekor dan domba 8.183 ekor. Hewan kurban tersebut disembelih di 2.204 lokasi pemotongan baik di rumah potong hewan, masjid, maupun lingkungan warga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan, jumlah itu naik cukup stabil dibandingkan jumlah tahun lalu yang terdapat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Wabah PMK tahun ini sudah berakhir dan kurban menjadi lebih banyak. Tapi memang setiap tahun jumlah hewan kurban selalu naik meski tidak signifikan," kata Joko kepada Republika.co.id.

Sedangkan hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi yakni 18.841 ekor. Dirinci dari jumlah tersebut terdiri dari sapi 6.585 ekor, kambing 4.299 ekor, dan domba 7.957 ekor. Sementara jumlah titik pemotongan hewan kurban sebanyak 2.131 titik.

Joko menambahkan, untuk memantau 2.204 lokasi tersebut, DKPP mengerahkan sekitar 200 petugas. Dari pantauan tidak ditemukan adanya hewan kurban yang terjangkit PMK ataupun Lumpy Skin Disease (LSD) yang sempat mewabah di awal tahun ini.

Selain itu, didapatkan sebanyak 642 hewan kurban yang terinfeksi cacing hati (Fasciola sp), terdiri atas 585 ekor sapi, 24 ekor kambing, dan 33 ekor domba. Untuk hewan kurban yang terkena cacing hati masih aman untuk dikonsumsi.

"Bagian yang terkena cacing dibuang, dan dagingnya secara keseluruhan masih bisa dikonsumsi," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement