Kamis 06 Jul 2023 13:52 WIB

Kalurahan Wedomartani Sleman Dikunjungi Delegasi ASEAN, Ada Apa?

Apa yang dikembangkan di kalurahan ini selaras dengan konsep pemerintah pusat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengajak delegasi ASEAN Women Peace and Security (WPS) mengunjungi Kalurahan Wedomartani.
Foto: Dokumen
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengajak delegasi ASEAN Women Peace and Security (WPS) mengunjungi Kalurahan Wedomartani.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengajak delegasi ASEAN Women Peace and Security (WPS) melakukan kunjungan belajar di Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY, Rabu (5/7/2023).

Ia menjelaskan Kalurahan Wedomartani dipilih menjadi lokasi kunjungan belajar dan pertemuan delegasi ASEAN WPS dikarenakan adanya dampak positif yang disampaikan masyarakat setempat atas implementasi program Desa Ramah Perempuan dan Anak dalam menciptakan lingkungan di mana perempuan dan anak diberikan kesempatan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang.

"Kami sangat mengapresiasi Desa Wedomartani ini, di luar dugaan potensi yang luar biasa dari perempuan-perempuan, ibu-ibu yang ada di desa ini," katanya.

Ia melihat apa yang dikembangkan di Kalurahan Wedomartani selaras dengan konsep yang dikembangkan oleh pemerintah pusat serta sesuai dengan arahan Presiden. Salah satunya meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang responsif gender.

"Perempuan berdaya secara ekonomi itu adalah hulu untuk menyelesaikan isu isu lainnya, apakah itu isu pengasuhan anak, isu kekerasan, pekerja anak, dan perkawinan anak. Bahkan di desa ini (Wedomartani), pekerja anak, perkawinan anak itu zero. Itu kan luar biasa," ungkapnya.

Lebih lanjut,  ia juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan di Wedomartani sehingga dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk diimplementasikan di kalurahan lainnya. Terlebih keberhasilan dalam implementasi desa ramah perempuan dan anak ini tidak hanya membawa nama baik Sleman di tingkat nasional, tapi juga nama baik bangsa di mata delegasi ASEAN.

Kunjungan belajar Menteri PPPA dan delegasi ASEAN WPS ini merupakan rangkaian pertemuan Asean Gender Mainstreaming Conference yang menyasar berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak yang dipusatkan di kantor Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak.

Ayu menjelaskan kunjungan dan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat dukungan dari negara-negara ASEAN dalam kerja sama antar pilar komunitas ASEAN dalam mengimplementasikan pengarusutamaan gender baik di tingkat nasional maupun regional.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan pengarusutamaan gender di semua aspek pembangunan di semua tingkat masyarakat, dari tingkat nasional, regional, dan hingga tingkat akar rumput," ujar dia.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Ditegaskan, selama ini pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemkab Sleman diupayakan berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan kemajuan pembangunan yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender, meningkatkan kualitas hidup perempuan, serta menjamin perlindungan hak perempuan dan anak benar-benar dipakai, dilaksanan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat," katanya.

Danang juga menyebut upaya lain Pemkab Sleman dalam mewujudkan DRPA yaitu dengan menyusun berbagai regulasi di tingkat kabupaten. Berupa peraturan daerah, peraturan bupati, serta instruksi bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement