Selasa 11 Jul 2023 13:20 WIB

DIY Kirim 48 Santri Terbaik dalam MQKN 2023

Selama perjalanan, Muntolib juga memantau kondisi kesehatan para peserta DIY.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Santri dan santriwati (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Santri dan santriwati (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 48 santri terbaik DIY akan dikirim dalam Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) tahun 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Pembukaan rencananya dihelat pada Selasa (11/7/2023) malam. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Muntolib siap menghadiri ajang Pembukan MQKN 2023. Ia telah tiba di Jatim sejak Senin (10/7/2023).

Muntolib berharap seluruh kafilah DIY menjunjung tinggi kedisiplinan. "Kami berharap kafilah DIY menjaga kedisiplinan dan dapat menampilkan yang terbaik," ujar Muntolib, Selasa (11/7/2023).

Selama perjalanan, Muntolib juga memantau kondisi kesehatan para peserta DIY. “Jangan sampai telat makan, jaga terus kesehatan," katanya kepada panitia yang terus mendampingi kafilah.

Pada MQKN 2023, DIY mengirim 48 peserta santri terbaik. MQKN bertujuan menggali kemampuan santri dalam membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Lomba ini terbagi ke dalam tiga Marhalah, yaitu Marhalah Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya dengan kategori peserta perorangan (putra dan putri).

Adapun beberapa jenis lomba yang digelar dalam acara MQKN 2023 antara lain; Musabaqah Qira’atil Kutub, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, Debat Qanun hingga Lalaran Nadhom. Tema MQKN 2023 Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia.

Sementara Ketua Panitia MQKN 2023, Mahrus Elmawa menjelaskan, para peserta yang memasuki lokasi perlombaan langsung disambut penampilan Barongsai dari Pondok Pesantren Sunan Drajat. Mereka kemudian melanjutkannya dengan registrasi dengan panitia serta cek keabsahan.

"Setelah itu semua selesai, peserta diajak jalan-jalan dengan mobil keliling kemudian diantarkan ke penginapan," katanya seperti dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement