REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BANDUNG -- DPRD Sleman melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Bandung, Selasa (18/7/2023). Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharto, melihat aplikasi JDIH DPRD Kota Bandung perlu diadopsi oleh DPRD Kabupaten Sleman.
"Jadi yang perlu kita adopsi adalah terkait dengan sarana dan prasarana yang masih ada satu yang belum kita miliki yaitu aplikasi JDIH. Mudah-mudahan kita bisa menganggarkan di tahun depan," kata Haris.
Dalam kunjungan kali ini, DPRD Sleman mengundang media dalam rangka studi komparasi dalam meningkatkan pelayanan publikasi dan dokumentasi kegiatan. Haris menilai pemanfaatan teknologi sangat diperlukan dalam penyampaian informasi.
"Kami mengajak teman-teman media di Sekretariat DPRD Sleman dan Kota Bandung adalah salah satu tujuan untuk bagaimana informasi yang kawan-kawan dapat dikomunikasikan dengan baik. Salah satunya dengan teknologi," ujarnya.
Ia menambahkan media berperan untuk memberikan informasi ke masyarakat. Tidak hanya itu, media juga berfungsi sebagai kontrol legislatif.
"Bagaimana nanti kami bisa memberi arah fungsi itu lebih baik. Fungsi legislasi, pengawasan dan membuat peraturan daerah," ungkap dia.
Kepala Bagian Persidangan dan Perundangan DPRD Kota Bandung, Eka Taofik Hidayat, mengungkapkan telah melakukan inovasi melalui pemanfaatan media sosial sejak 2019 lalu. Sebelumnya DPRD Kota Bandung belum memiliki akun sosmed seperti Instagram, Twitter, dan website.
"Kami membangun media sosial, kita buat Instagram, alhamdulillah sudah tiga tahun dan sudah centang biru," katanya.
DPRD Kota Bandung juga membuat aplikasi JDIH. Aplikasi tersebut baru dibangun di 2021. Tiap tahunnya aplikasi tersebut dilombakan.
Selain website, sosmed dan aplikasi JDIH, DPRD Kota Bandung juga memiliki podcast. "Tiap bulan minimal harus tayang satu podcast," ujar dia.