Kamis 20 Jul 2023 20:45 WIB

Ketika Anak Muda di Temanggung Bangga Tekuni Bisnis Sektor Pertanian

Sektor pertanian sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik dan benar.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersama para petani milenial Kabupaten Temanggung pada acara pembukaan Soropadan Festival 2023, di Soropadan, Temanggung, Kamis (20/7).
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersama para petani milenial Kabupaten Temanggung pada acara pembukaan Soropadan Festival 2023, di Soropadan, Temanggung, Kamis (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sejumlah anak muda di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dengan bangga menceritakan kisah sukses mereka sebagai petani milenial kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Mereka mengaku bisnis sektor pertanian sangat menjanjikan dan jika dioptimalkan bisa menjadi "mesin" pencetak uang sekaligus penggerak perekonomian daerah.

“Saya berharap akan ada banyak lagi anak-anak muda yang terjun atau menekuni bisnis pertanian,” ungkap Rizal (25), salah satu petani milenial Temanggung, di acara di sela acara Soropadan Festival 2023, di Soropadan, Temanggung, Kamis (20/7/2023).

Di hadapan gubernur, Rizal mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan bagi kalangan milenial. Walaupun masih muda, ia sudah bisa menghasilkan puluhan juta rupiah dari menekuni bisnis ini. “Jadi petani itu menyenangkan, Pak, setiap kali panen bisa dapat uang Rp 50 juta,” ujarnya.

Itu dihasilkannya dari menekuni dunia pertanian di lahan seluas 3.000 meter persegi yang merupakan lahan pertanian warisan kedua orang tuanya. Di atas lahan itu ia menanam berbagai macam tanaman hortikultura, seperti padi dan cabai.

Bagi sebagian pemuda seusianya, mungkin masih ada yang enggan menekuni bisnis pertanian dan lebih tertarik serta memilih bekerja di sektor industri. “Tetapi, sebagai anak petani, saya memilih jalan ini karena penghasilan saya jauh lebih besar dari bekerja di pabrik,” kata dia.

Firman (21) petani milenial lainnya menambahkan, sektor pertanian sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik dan benar. Hanya saja masih banyak anak milenial yang menganggap bisnis pertanian kuno dan tidak keren bagi mereka.

“Padahal, kebalikannya, dari keseriusan menggarap pertanian hasilnya jauh menggembirakan,” ungkapnya.

Menurut dia, banyak anak muda (milenial) yang belum tahu bahwa pertanian saat ini bukan seperti dahulu. Karena mekanisasi dan sistemnya sudah berbeda dan alat produksi pertanian semua sudah menggunakan teknologi mesin.

Apa yang disampaikan Rizal maupun Firman membuat bungah Gubernur Ganjar Pranowo. Menurutnya, masih banyak anak muda yang tertarik untuk menggeluti sektor pertanian.

Tidak hanya di Temanggung saja, di sejumlah daerah lain di Jateng sudah mulai muncul petani-petani milenial atau petani dari kalangan anak muda yang telah meraup sukses atas kerja kerasnya.

Karena potensinya luar biasa besar dan hingga saat ini masih banyak produk hortikultura yang diminati dunia internasional. “Contoh durian saja, itu pasarnya luar biasa,” kata Ganjar.

Namun begitu, gubernur sepakat jika perlu adanya review pada sistem pertanian di Indonesia agar sektor ini terus berkembang dan tumbuh lebih banyak lagi.

“Termasuk mekanisasi yang harus terus dikembangkan agar anak muda lebih memiliki ketertarikan untuk menekuni bisnis di sektor pertanian,” ujarnya.

Sementara itu, Soropadan Festival merupakan ajang pameran berbagai produk pertanian unggulan di Jateng. Selain pameran, event itu juga digelar untuk memberikan edukasi dan pelatihan pada anak muda untuk berkecimpung di sektor pertanian.

Provinsi Jateng melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah banyak menggelar berbagai program pelatihan dan pendampingan kepada para petani milenial. Terutama agar sektor pertanian terus berkembang di Jateng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement