Rabu 09 Aug 2023 21:31 WIB

Sudah Amankah Kata Sandi Anda? 

Kata sandi dapat dibobol dengan menggunakan beberapa teknik.

Kata Sandi (Ilustrasi)
Kata Sandi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Moh. Idris (Pengajar di Jurusan Informatika Universitas Islam Indonesia)

Apakah Anda menggunakan satu kata sandi untuk semua aplikasi yang Anda gunakan? Atau menggunakan tanggal lahir Anda untuk dijadikan kata sandi? Apa yang akan terjadi ketika kata sandi yang Anda gunakan mudah ditebak oleh orang lain?  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sandi berarti kata kunci yang bersifat rahasia untuk melindungi berkas atau data dari akses tanpa izin. Yang perlu ditekankan di sini yaitu bersifat rahasia dan melindungi. Dalam dunia digital, kata sandi diperlukan untuk melindungi berkas atau data diri yang ada di dalam sebuah sistem terkomputerisasi dari orang-orang yang ingin mengaksesnya secara ilegal atau tanpa izin. Oleh karena itu, kata sandi yang digunakan harus dirahasiakan dari siapa pun agar data yang kita miliki tetap aman dan tidak dapat diakses oleh siapapun kecuali kita sendiri. 

Penggunaan kata sandi di dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari penggunaan beberapa aplikasi yang ada di dalam perangkat yang kita gunakan. Mulai dari media sosial, aplikasi perbankan, sampai dengan akses ke dalam perangkat yang digunakan seperti laptop dan telepon genggam.  

Dalam dunia kejahatan siber, kata sandi menjadi garis pertahanan pertama terhadap akses tidak sah ke akun, perangkat, dan fail yang dimiliki oleh seseorang. Ketika kata sandi yang digunakan terlalu lemah maka akan sangat mudah sekali kata sandi tersebut dibobol menggunakan teknik-teknik yang sudah ada. Akibatnya dapat bervariasi dari satu kasus dengan kasus lainnya mulai dari bocornya data-data sensitif, diambilalihnya akun, bahkan sampai dengan kehilangan saldo di rekening bank. 

Berdasarkan data dari Polri, sepanjang tahun 2022 terdapat 358 kasus yang berhasil ditindak yang berhubungan dengan pengaksesan sistem secara tidak sah. Hal ini bisa jadi berkaitan dengan pembobolan kata sandi sehingga terjadi aktivitas pengaksesan sistem secara tidak sah oleh orang yang tidak bertanggung jawab.  

Beberapa teknik untuk membobol kata sandi 

Kata sandi dapat dibobol dengan menggunakan beberapa teknik. Pertama, teknik brute force dengan cara menebak semua kombinasi yang memungkinkan sampai kata sandi yang diincar dapat diketahui. Cara ini akan sangat efektif ketika kata sandi yang ditargetkan merupakan kata sandi yang lemah dan sangat mudah ditebak. 

Kedua, teknik dictionary attack dengan menggunakan semacam 'kamus' yang berisi kumpulan kata sandi yang umumnya digunakan oleh seseorang dalam jumlah yang banyak. Kamus ini nantinya akan dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi untuk menebak kata sandi sebuah akun yang ditargetkan. Cara ini akan sangat efektif ketika kata sandi yang akan dibobol menggunakan kata sandi yang sudah umum digunakan dan sudah ada di dalam kamus tersebut. 

Ketiga, teknik social engineering dengan memanfaatkan kelemahan psikologi manusia. Social engineering ini menitikberatkan kepada interaksi antara pelaku kejahatan siber dengan korban atas asas kepercayaan. Korban akan dikelabui agar mau memberikan kata sandi yang dimilikinya dengan berbagai macam cara. Contohnya yaitu kasus yang sering terjadi di mesin ATM. Pelaku akan merekayasa mesin ATM sehingga ketika korban menggunakan mesin ATM kartunya akan tersangkut.

Ketika si korban merasa panik maka si pelaku akan berpura-pura membantu si korban dengan salah satu caranya menanyakan PIN (personal identification number) korban. Selain itu, si pelaku bisa juga menempel stiker yang berisi nomor telepon bank yang sudah dipalsukan yang nantinya akan dihubungi oleh si korban ketika kartu ATM-nya tertelan atau tersangkut di mesin ATM.  

Mengamankan kata sandi 

Lalu, bagaimana mencegah terjadinya kejahatan pembobolan kata sandi? Pertama, gunakan kombinasi kata sandi yang kuat. Hal ini akan mempersulit pelaku kejahatan siber untuk menebak kata sandi yang digunakan.

Salah satu cara membuat kata sandi yang kuat yaitu dengan menggunakan panjang kata sandi antara 8-12 karakter atau lebih yang terdiri dari kombinasi huruf kecil, huruf kapital, angka, dan simbol. Hal tersebut akan menghasilkan kata sandi yang kuat. Semakin kompleks kata sandi yang digunakan maka akan semakin sudah untuk dipecahkan. 

Kedua, hindari penggunaan kata sandi yang sama untuk beberapa akun yang dimiliki. Ketika kata sandi sebuah akun sudah dapat dibobol maka kemungkinan besar pelaku kejahatan akan mencoba menggunakan kata sandi yang sama untuk akun lainnya milik si korban.  

Ketiga, lakukan penggantian kata sandi secara berkala. Kata sandi yang tidak sering diganti akan membuatnya mudah untuk diretas. Beberapa aplikasi yang sering digunakan saat ini ada yang memiliki fitur untuk menyimpan kata sandi secara otomatis untuk mempermudah pengguna. Meskipun demikian, fitur otomatis tersebut justru akan membuat beberapa aplikasi atau perangkat menjadi lebih mudah dibobol. 

Keempat, hindari penggunaan kata sandi yang sudah umum digunakan. Ketika seseorang menggunakan kata sandi yang sudah umum digunakan maka akan sangat rentan terhadap serangan dictionary attack. Misalnya penggunaan kata sandi 'admin', 'admin123', 'qwerty' dan lain sebagainya. 

Kelima, jangan terlalu percaya dengan orang yang tidak dikenal ketika berhubungan dengan masalah kata sandi. Hal ini juga berlaku untuk nomor telepon yang tersebar di internet atau dimanapun yang mengatasnamakan customer service dari layanan yang Anda ikuti, misalnya perbankan, provider telekomunikasi, dan sejenisnya. 

Terakhir, selalu perbarui pengetahuan yang berkaitan dengan serangan siber serta cara menanggulanginya agar tingkat kesadaran kita terhadap keamanan kata sandi dan data kita juga semakin meningkat. 

Memang beberapa cara untuk mengamankan kata sandi yang sudah disebutkan di atas terkesan ribet. Akan tetapi, jika implikasinya berupa keamanan data yang kita miliki semakin terjamin maka hal tersebut sudah semestinya kita terapkan. Jadi, mari perkuat dan jaga kerahasiaan kata sandi kita agar data serta informasi yang kita miliki dapat terlindungi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement