Rabu 16 Aug 2023 09:57 WIB

MUI Gresik Soroti Lirik Lagu 'Sate Babi' di Grand Final Cak-Yuk

Gresik memiliki budaya dan citra sebagai Kota Santri

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Acara grand final Cak & Yuk Gresik 2023.
Foto: Tangkapan layar
Acara grand final Cak & Yuk Gresik 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik menyampaikan kritik terhadap penyelenggaraan acara grand final Cak & Yuk Gresik 2023. Hal ini karena kegiatan itu menampilkan lirik lagu dan pakaian yang dinilai tidak sesuai dengan citra Kota Gresik.

Ketua MUI Gresik, KH Manshoer Shodiq menyatakan, Gresik memiliki budaya dan citra sebagai Kota Santri dan Kota Para Wali. Citra ini kemudian menjadi tagar yang sudah seharusnya dijaga dengan baik.

"Sehingga di acara itu diadakan ternyata ada lirik lagu sekiranya tidak seirama dengan budaya lokal kota Gresik selaku Kota Santri, karena itu, kita kritik," kata Manshoer saat dihubungi Republika.

Manshoer pada dasarnya mengapresiasi penyelenggara yang ingin mempromosikan budaya kuliner melalui lagu-lagu di acara Cak & Yuk Gresik. Namun dia kecewa karena terdapat lirik lagu yang mencantumkan frasa 'sate babi' di dalamnya.

Penyelenggara sebetulnya masih bisa mencari lagu lain atau mengubah frasa tersebut dengan keterangan kuliner lain. Ia menegaskan, dicantumkannya kalimat 'sate babi' dalam lirik lagu di acara tersebut jelas telah mencederai marwah Kota Gresik.

Selain itu juga diketahui sejumlah orang di acara tersebut berpakaian dengan cara tidak pantas atau cukup terbuka. Oleh karena itu, ia meminta panitia untuk menyampaikan permohonan maafnya terkait masalah tersebut.

Manshoer mengklaim kritikan ini tidak hanya berasal dari MUI, tetapi juga masyarakat luas. Ia berharap masalah tersebut dapat teratasi dan tidak terulang kembali. "Apalagi masalah ini kan menjelang pemilu, maka harus dijaga kondusivitasnya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement