REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP PKB menggelar rapat pleno bersama Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz. Rapat tersebut akan berisi salah satunya terkait perkembangan terbaru dipasangkannya sang ketua umum Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, sikap akhir dari PKB akan diputuskan dalam rapat yang lebih besar di Surabaya. "Finalisasinya nanti di Surabaya, rapatnya akan diselenggarakan jam 3 hari ini di Surabaya," kata Jazilul, Jumat (1/9).
Terkait apakah nanti akan ada deklarasi sikap di Surabaya, Jazilul masih mengaku masih akan menanti apa yang diputuskan pada rapat di sore nanti. Tapi, ia membenarkan, rapat pleno di Jakarta memang berjalan cukup alot.
Ia mengungkapkan, baik perwakilan Dewan Syuro maupun perwakilan Dewan Tahfidz sama-sama memberikan argumentasi yang kuat. Karenanya, mereka membutuhkan rapat lagi di Surabaya dalam rangka finalisasi sikap PKB.
"Syuro maupun Tahfidz, alot, dan pada ujungnya, keputusannya akan ada finalisasi," ujar Jazilul.
Meski begitu, ia membenarkan, pembahasan ini dimulai memang dari tawaran kerja sama yang datang dari Partai Nasdem. Walau belum secara detail menerangkan tawaran yang dimaksud, PKB menyambut tawaran tersebut.
"Hari ini semuanya menyambut baik tawaran kerja sama dari Partai Nasdem," kata Jazilul.
Terkait KKIR atau KIM, ia menyampaikan, jika keputusan di Surabaya sudah bulat PKB dengan sendirinya akan pamit dari poros Prabowo Subianto. Jazilul belum bisa memastikan teknis PKB berpamitan dengan KIM.
Untuk rapat pleno sendiri membahas semua dinamika yang berkembang mulai dari muktamar sampai perkembangan terbaru PKB. Jazilul menekankan, sudah saatnya PKB maju untuk mengambil keputusan terkait Pilpres 2024.
Apalagi, ia membenarkan, sudah ada tawaran kerja sama dari Partai Nasdem. Meski begitu, Jazilul menegaskan, sikap PKB tetap akan difinalisasi dalam rapat yang akan digelar di Surabaya, Jumat sore.
"Kita menyambut baik tawaran kerja sama dari Nasdem, dan tentu tawaran kerja sama akan didetailkan, difinalisasi dengan rapat yang lebih luas, baik di PKB maupun pihak lain, termasuk konsultasi dengan para kiai," ujar Jazilul.