Selasa 05 Sep 2023 21:41 WIB

Kisah Hildha Utami, Kebanggaan Falsafah Tiga Tangan dan Transformasi Sampoerna

Timnya berupaya memberikan hasil analisis dan pengujian akurat serta tepat waktu.

Hildha Utami
Foto: dokpri
Hildha Utami

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sepanjang 110 tahun beroperasi di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) senantiasa memegang teguh 'Falsafah Tiga Tangan' yang mencerminkan komitmen penciptaan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan utama perusahaan, yakni konsumen dewasa, karyawan, mitra usaha, dan pemegang saham, serta masyarakat luas. Dalam perjalanannya, Sampoerna terus berinovasi sebagai upaya memimpin transformasi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi di industri tembakau nasional.

Sebagai wujud komitmen tersebut bagi konsumen dewasa, Sampoerna selalu berupaya untuk memberikan kualitas produk yang terbaik. Berbagai inovasi dan adopsi teknologi dilakukan untuk memastikan komitmen ini, salah satunya dengan memastikan proses kontrol kualitas (quality control) yang komprehensif dengan standar tinggi di fasilitas produksi Sampoerna. Departemen Quality Sampoerna mengemban tanggung jawab ini dengan dipimpin oleh sosok perempuan inspiratif, yaitu Hildha Utami yang bertugas sebagai Head of Quality.

Hildha mulai menapaki kariernya bersama Sampoerna 16 tahun lalu sebagai Graduate Trainee untuk departemen Operations, yang sekaligus menjadi awal baginya dalam menekuni dunia Quality. Kegigihannya dalam bekerja mendukung kariernya untuk terus menanjak, yang kemudian membawa dirinya untuk dua kali ditugaskan ke Swiss. 

Setelah kembali ke tanah air pada tahun 2016, Hildha melanjutkan kariernya di tanah air sebagai Manager Quality di Karawang, hingga sekarang diberi kepercayaan menempati posisi sebagai Head of Quality Sampoerna. 

Ia mengungkapkan, salah satu alasannya terus berkarya di Sampoerna adalah visi dan tujuan perusahaan yang selaras dengan nilai yang ia pegang teguh. Hildha mengaku bangga dengan 'Falsafah Tiga Tangan' yang mencerminkan sikap perusahaan yang tidak hanya berfokus pada kepentingan bisnis, tetapi juga pada para pemangku kepentingan utamanya, termasuk dirinya sebagai karyawan. Hal lain dari Sampoerna yang sejalan dengan nilai-nilai yang diyakini oleh Hildha adalah Anggarda Paramita atau 'menuju kesempurnaan' yang mendorong seluruh karyawan untuk menjaga standar tinggi dan terus berinovasi. 

"Sampoerna selalu punya standar yang tinggi untuk apapun,  hal itu membuat saya terus tertantang untuk selalu berada di Sampoerna. Karena Sampoerna tidak pernah hanya melakukan satu hal, dan lantas berhenti. Lebih dari itu, Sampoerna selalu berusaha berinovasi dan berkembang agar lebih baik," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (5/9/2023).

Inovasi yang terus dilakukan perusahaan menjadi sumber inspirasi bagi karyawan Sampoerna, tak terkecuali Hildha. Salah satunya saat Sampoerna mulai berinovasi untuk memproduksi produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia. Sampoerna telah mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang pada kuartal-IV 2022 dengan nilai investasi lebih dari 186 juta dolar AS untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik.

Bagi Hildha, langkah transformasi perusahaan tersebut merupakan salah satu momen paling berkesan selama 16 tahun Hildha berkarir di Sampoerna. "Produk tembakau inovatif bebas asap adalah sesuatu yang baru bagi Sampoerna, dan kami semua bersemangat untuk membuktikan bahwa Sampoerna dapat memproduksinya dengan kualitas terbaik seperti yang dilakukan oleh afiliasi Philip Morris International (PMI) yang lain," ujarnya.

Inovasi perusahaan untuk memproduksi produk tembakau inovatif bebas asap bagi Hildha adalah tantangan baru yang ia sambut dengan antusias, terutama mengingat tujuan perusahaan untuk memberikan alternatif produk tembakau yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya. "Salah satu tantangannya adalah kemampuan untuk beradaptasi dan terus mempelajari keahlian teknis baru agar tidak tertinggal oleh perubahan," kata Hildha.

Untuk dapat terus mengikuti ritme inovasi perusahaan, Hildha melihat pentingnya kesamaan visi dalam tim yang ia pimpin. Hildha selalu mendorong timnya yang beranggotakan sekitar 200 karyawan R&D untuk melakukan inovasi agar kinerja Departemen Quality dapat terus meningkat.

Salah satu inovasi yang Hildha dan timnya lakukan adalah penggunaan perangkat digital dalam mengolah data. Sebagai tim yang memantau kualitas produk, Departemen Quality selalu berhadapan dengan banyak data, mulai dari hasil laboratorium, data dari proses produksi, hingga data customer care. Penggunaan perangkat digital memungkinkan data-data tersebut dapat diolah secara efektif untuk mendapatkan informasi terbaru dan mendorong peningkatan kualitas yang sesuai dengan konsumen dewasa.

Menurut Hildha, timnya berupaya untuk memberikan hasil analisis dan pengujian yang akurat serta tepat waktu. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengadopsi teknologi canggih untuk memastikan terpenuhinya persyaratan dan standar internasional. Hildha memahami bahwa departemen yang ia pimpin memegang peranan penting dalam upaya Sampoerna memenuhi komitmennya menghadirkan kualitas terbaik.

"Sampoerna menerapkan sistem manajemen kualitas global. Memenuhi standar tinggi adalah sesuatu yang mutlak dilakukan, termasuk saat Sampoerna tengah merintis transformasi dengan produk tembakau inovatif bebas asap," ujar Hildha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement