Ahad 10 Sep 2023 17:44 WIB

Sleman Terus Kebut Pembangunan Dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

Pembangunan TPST Tamanmartani diharapkan selesai akhir November.

Truk pengangkut sampah menunggu antre bongkar di TPST Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk pengangkut sampah menunggu antre bongkar di TPST Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mempercepat penyelesaian pengerjaan pembangunan dua dari tiga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) agar dapat segera digunakan pada awal 2024.

"Saat ini, dua TPST yang terus dikebut penyelesaiannya, yakni untuk wilayah Sleman Timur di TPST Tamanmartani, Kalasan dan Sleman Barat di wilayah Sendangsari, Minggir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Epiphana Kristiyani di Sleman, Ahad (10/9/2023).

Menurut dia, untuk TPST Tamanmartani saat ini pembangunan tempat penampungan sudah selesai dan tinggal pengadaan dan pemasangan peralatan pengolah sampah.

"Kemudian untuk TPST Sendangsari saat ini sudah mulai dilaksanakan pengerjaan dan sudah ada kesepakatan dengan warga setempat sehingga tidak ada penolakan," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih berupaya mencari lokasi untuk TPST wilayah Sleman tengah, dan sedang dilakukan sosialisasi dengan warga di sekitar rencana lokasi.

"Untuk TPST Sleman alternatifnya di Kalurahan (Desa) Donokerto, atau Caturharjo, saat ini masih dilakukan survei dan sosialisasi kepada warga, karena untuk membangun TPST tidak bisa tanpa sosialisasi dengan masyarakat setempat," ujarnya.

Epiphana mengatakan, diperkirakan TPST Tamanmartani akan selesai lebih cepat yakni sekitar akhir November 2023 dan diharapkan langsung bisa dioperasionalkan.

"TPST Tamanmartani diharapkan sudah selesai pada akhir November, sehingga kami bisa mempersiapkan untuk segera mengoperasiomalkan. Mungkin sebelum 2024," jelas dia.

Dikatakan, untuk TPST Minggir, tahapan sosialisasi telah selesai dilakukan dan dapat segera dibangun tempat penampungan sampah dan kemudian lelang pengadaan peralatan pengolahan sampah.

"Nantinya TPST Sendangsari memiliki kuota lebih sedikit dibandingkan dengan TPST Tamanmartani. TPST Tamanmartani tiga modul, sedangkan di TPST Sendangsari hanya dua modul karena memang lahannya lebih sempit," katanya.

Ia menjelaskan, satu modulnya kalau maksimal bisa mengelola 30 ton per hari, jadi di TPST Tamanmartani kapasitas 80-90 ton sampah yang bisa dikelola, kalau di Minggir mungkin hanya sekitar 60 ton kalau maksimal, ya, paling bagus 35 ton per hari.

"Dalam pengelolaan sampah di dua TPST tersebut akan diupayakan 'zero waste' sehingga tidak menimbulkan bau yang menyebar di sekitar TPST," ujar Ephipana.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement