REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netflix (NFLX.O) berencana menaikkan harga layanan bebas iklannya setelah pemogokan aktor Hollywood yang sedang berlangsung berakhir. Hal tersebut diungkapkan oleh Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (3/10/20230. Kenaikan layanan bebas iklannya ini akan membuat saham perusahaan streaming tersebut naik lebih dari tiga persen.
Dilansir Reuters, Rabu (4/10/2023), Netflix sedang mendiskusikan kenaikan harga di beberapa pasar global tetapi kemungkinan akan dimulai di Amerika Serikat (AS) dan Kanada menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Hingga saat ini masih belum jelas seberapa besar Netflix akan menaikkan harga atau kapan tepatnya harga baru tersebut akan berlaku.
Sampai sekarang Netflix menolak mengomentari laporan tersebut. Pembicaraan antara Screen Actors Guild dan American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) dan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) yang mewakili studio sedang berlangsung dengan pertemuan berikutnya dijadwalkan pada Rabu (4/10/2023).
Serikat penulis mencapai kesepakatan tentatif dengan AMPTP pekan lalu setelah lima bulan negosiasi gagal. Netflix memangkas harga paket berlangganannya di beberapa negara pada bulan Februari. Pada bulan yang sama, mereka menyusun rencana untuk menindak pembagian kata sandi oleh pelanggan yang diterapkan di lebih dari 100 negara pada bulan Mei.