Rabu 04 Oct 2023 08:54 WIB

Diduga Depresi, Warga Bantul Panjat Tower BTS dan Lompat Bunuh Diri

Sebelumnya korban berobat ke Puskesmas Kretek akibat mengalami depresi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
bunuh diri (ilustrasi)
Foto: jawaban
bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Seorang warga Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, diduga bunuh diri dengan cara melompat dari menara telekomunikasi di Dusun Tegalsari RT 47 Donotirto, Kretek, Bantul. Peristiwa itu terjadi Selasa (3/10/2023) pukul 12.30 WIB.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan korban berinisial OA (25 tahun), sebelumnya tengah berobat ke Puskesmas Kretek akibat depresi. "Pada Selasa (3/10/2023) pukul 09.00 WIB korban periksa tes kesehatan jiwa, diantar keluarganya ke Puskesmas Kretek," ujar Jeffry, Rabu (4/10/2023).

Kemudian dari dokter Puskesmas Kretek, korban diarahkan bertemu dengan petugas psikologi. Namun, korban menolak dan ingin kembali pulang ke rumahnya.

Kemudian psikolog puskesmas membujuk agar  mau melakukan tes psikologi dan dijanjikan akan diantar pulang sekitar pukul 12.30 WIB. Akhirnya, korban pulang ke rumahnya berboncengan dengan psikolog tersebut.

"Dalam perjalanan pulang, korban gelisah dan bilang dengan saksi 1 (psikolog), seandainya besok tidak ketemu saya lagi bagaimana, karena semua orang akan menyalahkan saya," ujar Jeffry.

Kemudian saat motor berhenti di dekat tower seluler TKP kejadian, korban turun dari motor dan langsung naik pagar menara telekomunikasi tersebut. Setelah di dalam pagar, korban langsung memanjat menara setinggi kurang lebih 30 meter.

"Saksi 2 (seorang warga) melihat korban sudah naik di tower, setelah itu korban melepaskan pegangan tangan dari tower dan jatuh dari tower ke plasteran bawah," jelas Jeffry.

Hasil pemeriksaan dari Puskesmas Kretek dan Tim Inafis Polres Bantul bahwa korban meninggal akibat luka patah tulang terbuka lengan kanan dan luka berat di kepala dan hidung mengeluarkan darah. Dari keterangan keluarga korban, disebutkan bahwa korban merasa tertekan karena pernah terjadi kecelakaan menabrak seseorang dan dalam perasaannya korban merasa bersalah.

Sebelumnya korban bekerja di perusahaan ekspedisi untuk mengirim paket di Godean, dan di tempat bekerja sudah dua mobil yang digunakan korban untuk mengirim paket telah rusak. "Korban merasa tertekan karena pernah terjadi kecelakaan menabrak seseorang dan dalam perasaannya korban merasa bersalah. Orang tua korban merasakan bahwa korban dihantui rasa takut," jelasnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement