Sabtu 14 Oct 2023 09:29 WIB

Dirjen PHU Kemenag Ajak Mahasiswa Ikut Aktif di Operasional Haji 2024

Para mahasiswa bisa melakukan KKN atau magang selama masa operasional haji.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Yusuf Assidiq
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) tengah mempersiapkan diri menyusul operasional haji 1445H/2024M. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief pun mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M mendatang.

"Jadi proyeksi untuk generasi ke depan perlu kita perhatikan. Indonesia adalah negara yang mendapatkan kuota haji terbanyak di Dunia. Kalau generasi muda tidak mengetahui dan meneliti tentang sistem pengelolaan kita, lalu siapa lagi?" kata dia, Sabtu (14/10/2023).

Hal ini disampaikan Dirjen PHU dalam acara Penguatan Pengelolaan Haji dan Umrah untuk Peningkatan Kemandirian Pesantren dan Ekonomi Keumatan, yang berlangsung di IAIN Metro Lampung.

Hilman menilai dengan kecanggihan teknologi saat ini, mahasiswa diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan mereka di Asrama Haji. Salah satunya dengan cara kuliah kerja nyata (KKN) atau magang selama masa operasional haji.

Selain bisa mengakses informasi secara langsung di Kementerian Agama, mereka nantinya juga bisa merasakan pengalaman memberangkatkan jamaah haji. Waktu pelaksanaannya pun bisa disesuaikan dengan masa operasional haji.

"Sehingga para mahasiswa ini bisa secara langsung juga merasakan sensasinya, dengan kontribusi dan keterlibatannya secara langsung," ujar Hilman.

Pada sektor ini, mahasiswa disebut berperan penting dalam proses literasi dan digital. Dengan maraknya informasi palsu (hoaks) yang beredar saat ini, mereka bisa terjun langsung ke lapangan dan melihat secara aktual proses serta permasalahan di lapangan, sehingga memudahkan menyaring fakta yang ada dengan lebih baik lagi.

Hilman mengakui, sektor haji dan umrah ini selalu menjadi hal menarik untuk dibahas. Karena itu, perlu untuk perlu sosialisasi dan penjabaran secara benar, tentang bagaimana kompleksnya sistem dan tekad Kemenag dalam mengatur lima juta lebih daftar tunggu calon jamaah haji di seluruh Indonesia.

Perspektif mahasiswa dinilai penting dalam proses penelitiannya. Tidak hanya itu, ia juga menyebut kontribusi digital tahun ini cukup besar, baik dalam proses akses informasi maupun transformasi digital dari aspek internal.

"Kami mempersilakan para mahasiswa untuk mengakses informasi dari Kemenag dalam proses penelitiannya dalam mengembangkan potensi, mengeksplore bagaimana negara, khususnya Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah, menjalankan sistem penyelenggaran haji dan umrah karena mahasiswa-lah yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan kita," katanya.

Hilman juga berharap dalam prosesi haji dan umrah, mahasiswa dapat berperan aktif dalam berpartisipasi, meneliti, sekaligus menjadi bagian dari momen bersejarah ini dengan antusias.

Untuk meningkatkan penelitian dan penelitian modern haji dan umrah di Indonesia, Kemenag khususnya Dirjen PHU disebut terus melakukan sosialisasi di berbagai universitas di Indonesia. Salah satunya, termasuk dengan melakukan nota kesepahaman dengan IAIN Metro Bandar Lampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement