Jumat 20 Oct 2023 08:32 WIB

Bawaslu Kabupaten Semarang Petakan Potensi Pelanggaran di Pemilu 2024

Polres Semarang menurunkan 2/3 kekuatan personel untuk pengamanan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.
Foto: Dok Republika
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang memetakan sejumlah potensi pelanggaran, yang cukup rawan terjadi pada pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di wilayah setempat.

Pemetaan potensi pelanggaran menjadi perhatian serius bagi Bawaslu dan jajarannya dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pencegahan pelanggaran, pada pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten Semarang nanti.

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto mengungkapkan, secara umum potensi pelanggaran pada Pemilu 2024 nanti, tidak akan jauh berbeda dengan pelaksanaan pemilu sebelumnya (2019).

Terkait hal ini Bawaslu bersama jajaran pengawas di Kabupaten Semarang melakukan pemetaan terhadap berbagai pelanggaran yang berpotensi terjadi pada Pemilu 2024 tersebut.

Antara lain potensi pelanggaran politik uang, penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, serta kampanye hitam dimungkinkan masih berpotensi mewarnai Pemilu 2024 dan harus diantisipasi.

“Terutama pada pilpres, karena hampir mirip dengan pemilukada terkait dengan pasangan calon,” jelasnya, usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi mantab Brata (OMB) tingkat Polres Semarang di Lapangan Bung Karno, Alun-alun Kalirejo, Ungaran Timur.

Termasuk juga, lanjut Agus, potensi pelanggaran netralitas ASN tetap masuk dalam pemetaan potensi pelanggaran dan bakal diwaspadai oleh Bawaslu bersama jajarannya pada pelaksanaan pemilu mendatang.

“Bahkan tidak hanya netralitas ASN, namun juga netralitas kepala desa (kades) maupun aparatur/perangkat desa juga bakal menjadi perhatian Bawaslu,” ungkap Agus.

Sementara itu, dalam apel gelar pasukan OMB 2023/2024, jajaran Polres Semarang bakal menurunkan 2/3 kekuatan personelnya (setara 600 personel) untuk mengamankan berbagai tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.

Kapolres Semarang, AKBP Ahmad Oka Mahendra menyampaikan, kekuata personel Polres Semarang ini masih akan ditambah dengan personel unsur TNI/Kodim 0714/Salatiga serta personel unsur pemerintah daerah setempat.

“Melalui sinergi ini, jajaran Polres Semarang bersama personel gabungan akan memastikan, seluruh tahapan pemilu dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement