Senin 23 Oct 2023 08:10 WIB

Berkah Cuaca Panas Menyengat, Pedagang Es Kristal di Solo Laris Manis

Sejumlah pabrik produksi es kristal membatasi pasokan ke distributor.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu warung penjual es kristal di Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Salah satu warung penjual es kristal di Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kondisi cuaca panas di Kota Solo, Jawa Tengah, membuat minat masyarakat setempat membeli es kristal mengalami lonjakan. Seperti diungkapkan Widarmoko (59 tahun), pemilik toko es kristal Pak OM Nayu, Banjarsari, setiap hari dagangannya tersebut ludes terbeli.

"Oh habis ludes tiap harinya," kata Moko, sapaannya. Kendati demikian, ia mengatakan ada sejumlah pabrik produksi es kristal di Solo membatasi pasokan ke distributor.

Pembatasan pasokan sudah terjadi sejak 10 hari yang lalu karena stok air terbatas. "Stok dibatasi dari pabrik, malah dikurangi bisa terjadi. Katanya tadi dari salah satu pabrik airnya menyusut. Yang satu lagi sama," ujarnya.

Ia mengakui sebenarnya minat pembeli tinggi. Namun, lantaran stoknya terbatas pihaknya tak bisa memenuhi. Setiap hari, Moko menuturkan dapat menjual 130 kantong es kristal setiap harinya.

Jumlah stok tersebut ludes lebih cepat dari biasanya. "Biasanya (dapat stok) sekitar 175 kantong. Sekarang cuma sekitar 130-an. Habisnya lebih cepat. Tapi kami kan punya bakul, jadi pembeli itu kami pending untuk jatah bakul," kata dia.

Selain pembatasan, Moko juga mengatakan ada salah satu distributor yang menyetop pasokan lantaran sumber airnya mengering. Ia juga mengatakan sejak 1 Oktober 2023 kemarin terjadi kenaikan harga sekitar Rp 500.

"Sekarang jualnya yang agak gede sekitar Rp 11 ribu kalau yang agak kecil Rp 10 ribu. Kiriman salah satu pabrik sudah dipending," jelasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement